Reportika.co.id || Kota Bekasi – Wacana kegiatan senam massal Sicita yang akan digelar pada hari Minggu pagi (11/9/2022) yang dilaksanakan di GOR Patriot Chandrabaga, dinilai hanya menjadi alat politik Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto.
Acara yang dilaksanakan tersebut memang tidak menggunakan anggaran APBD. Namun biaya acara tersebut dibebankan ke pundak para kepala OPD, camat, dan lurah se-Kota Bekasi
Senam massal Sicita rencana yang akan di gelar hari minggu (11/09/2022) dinilai hanya menjadi alat politik Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto yang kegiatanya dilaksanakan di GOR Patriot Chandrabaga.
Senam massal yang dilaksanakan tersebut memang tidak menggunakan anggaran APBD. namun biaya acara yang di bebankan ke pundak para kepala OPD, Camat, dan lurah se-Kota Bekasi.
Hal ini mendapat komentar dari pengamat dan praktisi hukum Bambang Sunaryo.SH. Menurut nya, senam itu kegiatan olahraga murah meriah. Kalau tujuannya untuk kesehatan dan kebugaran, senam bisa dilakukan secara sederhana dan murah.
“Kalau dilihat dari tujuan senam kan pasti agar sehat dan bugar. Ini olah raga paling murah kalau dibikin sederhana. Kalau tujuannya politik pencitraan ya bisa jadi tambah mahal,”tegasnya. Rabu (07/09/2022).
Selain itu, kata dia, urgensi apa dari Sicita itu harus dilaksanakan secara massal mengerahkan banyak orang di tengah kinerja Plt Wali Kota Bekasi yang sudah 9 bulan menjabat terlihat belum ada perubahan prestasi.
“Seharusnya sudah 9 bulan menjabat sebagai Plt Wali Kota Bekasi, perbaiki kinerja jajaran birokrasi yang masih belum maksimal pasca kasus korupsi awal Januari 2022. Apalagi di tengah rentetan musibah kecelakaan maut di ruas jalan wilayah Kota Bekasi. Rasanya kegiatan tersebut kental politisasinya untuk kepentingan Pilkada 2024,”ujarnya.
Berikut data jumlah orang pesenam SICITA PNBK sesuai seragam per Kecamatan,
1. KEC.JATISAMPURNA
– HITAM = 128 orang.
– MERAH = 292 orang.
TOTAL = 420 orang.
2. KEC.PD GEDE.
– HITAM = 145 orang
– MERAH = 275 orang
TOTAL : 420 orang.
3. KEC.PD MELATI.
– HITAM = 137 orang
– MERAH = 283 orang
TOTAL = 420 orang.
4. KEC.BANTARGEBANG
– HITAM = 173 orang
– MERAH = 247 orang
TOTAL = 420 orang
5.KEC.MUSTIKAJAYA
– HITAM = 191 orang
– MERAH = 229 orang
TOTAL = 420 orang.
6. KEC.RAWALUMBU
– HITAM = 154 orang
– MERAH = 266 orang
TOTAL = 420 orang
7. KEC. BEKASI TIMUR
– HITAM = 76 orang
– PUTIH = 344 orang
TOTAL = 420 orang
8. KEC. JATIASIH
– HITAM = 133 orang
– PUTIH = 283 orang
TOTAL = 420 orang
9. KEC. BEKASI SELATAN
– HITAM = 137 orang
– PUTIH = 283 orang
TOTAL = 420 orang
10. KEC. BEKASI UTARA
– HITAM = 166 orang
– PUTIH = 254 orang
TOTAL = 420
11. KEC.MEDAN SATRIA
– HITAM = 172 orang
– PUTIH = 248 orang
TOTAL = 420 orang
12. KEC.BEKASI BARAT
– HITAM = 154 orang
– PUTIH = 266 orang
TOTAL = 420 orang
Yang dibebankan untuk Camat dan Lurah adalah bayar Kaos serta transportasi dan akomodasi. Dan setiap lurah juga diminta untuk bawa massa (tim hore) 100 orang diambil dari kader Posyandu dan PKK.
“Kalau dihitung dengan uang jajan tim hore itu per lurah merogoh kocek bisa tembus diangka Rp15 juta sampai Rp20 juta an per-lurah. Yah bikin lurah cengap-cengap jantungnya,”canda seorang pegawai di salah satu Kecamatan di Kota Bekasi.
(Sule)