Reportika.co.id || Kota Bekasi – Menjelang pelantikan walikota terpilih, jajaran tingkat kelurahan, berikut anggota dewan terpilih di wilayah masing-masing menggelar musyawarah perencanaan pembangunan. Turut hadir ketua rukun tetangga dan warga beserta tokoh masyarakat, berdiskusi memecahkan permasalahan yang ada di masyarakat.
Musrenbang wilayah Jatibening Baru, bertempat di aula Kelurahan Jatibening Baru, pada Rabu (15/01/2025), setidaknya menampung 247 usulan pembangunan hingga tahun 2026.
“Dari 247 usulan tentu ada beberapa point utama yang menjadi prioritas. Makanya di forum yang baik ini mesti kita sepakati bersama mana yang harus didahulukan, mana yang bisa menyusul, tergantung dari anggaran yang ada,” ujar Badru Taman, S.E., lurah Jatibening Baru, Kota Bekasi
Guna mengoptimalisasi komunikasi hingga tingkat RT dan RW, Badru menambahkan diperlukan adanya kantor RW sebagai sentral kegiatan masyarakat.
“Untuk kantor RW akan kita jadikan prioritas utama. Bagi RW yang belum memiliki kantor perlu kita adakan dengan memanfaatkan lahan fasos fasum di lokasi setempat,” papar Badru.
Bagi wilayah yang tidak memiliki lahan fasos fasum, maka pembebasan lahan akan lebih dahulu diprioritaskan.
Tak lepas sebagai wilayah yang menjadi langganan banjir, pembebasan lahan folder air juga akan menjadi prioritas utama.
“Akan kita upayakan pembebasan lahan dapat selesai pada tahun anggaran 2026, dan sedapatnya sinergis dengan pembagunan folder itu sendiri, guna meminimalisir dampak banjir ke depan,” tambahnya.
Dalam kegiatan ini turut hadir tiga anggota dewan perwakilan daerah, yang masuk dalam pemilihan wilayah Jatibening Baru. Menurutnya, aspirasi yang ada akan disesuaikan dengan anggaran yang ada, dengan persetujuan dan pengawasan dewan terpilih.
“Hadir dalam musrenbang kita kali ini tiga anggota dewan terpilih, ibu Puspa, Ibu Chairun Nisa dan pak Arwis Sembiring. Mudah-mudahan dengan pengawalan semua usulan pembangunan kita di tahun 2026 dapat terealisasi,” paparnya.
Beberapa program terpilih lainnya juga tetap menjadi acuan pembangunan diantaranya perbaikan jalan, drainase, rutilahu, taman dan perbaikan sekolah negeri.
“Ayo kita bersinergi dan tampung bersama dalam pembagunan wilayah Jatibening ke depan,” terangnya.
Tak lupa Badru memaparkan bahwa semua usulan diluar prioritas tetap akan menjadi perhatian. Terutama yang menyangkut pemanfaatan lahan fasos fasum, UMKM, pengetesan stating, pengangguran dan pembangunan puskesmas dan fasilitasnya.
“Kita telah memiliki UMKM berbasis digital sebelumnya. Dan pembangunan puskesmas, ini juga penting sehingga dengan pembangunan dan fasilitas yang baru akan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Jatibening Baru,” jelas Badru.
Lebih jauh Badru menjelaskan bahwa terkait kemanfaatan semua lahan fasos fasum harus dibicarakan, namun dengan tetap mengikuti aturan yang ada dari bidang aset pemerintah Kota Bekasi.
Sule