Miris Warga Kurang Mampu di Jatisampurna Mengaku Terakhir Dapat Bantuan di Zaman SBY

Reportika.co.id || Kota Bekasi — Hari ini Jum’at (25/11/2022) seluruh Kelurahan se-Kecamatan jatisampurna melaksanakan pemberian bantuan Sosial berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM tahap kedua per dua bulan, BPMT/Sembako secara tunai triwulan ke empat dan PKH triwulan ke empat.

 

Sasaran bagi penerima bantuan uang tunai tersebut untuk masyarakat yang sudah terdata dari kementerian sosial maupun data dari kelurahan sendiri. Dan syarat bagi yang berhak menerima adalah kategori merupakan Keluarga Prasejahtera atau tidak mampu, terdaftar sebagai penerima manfaat (PM) di DTKS Kemensos, maupun berpenghasilan yang terdampak pada kenaikan BBM dua bulan terakhir ini.

 

Namun, ada dua warga yang merupakan keluarga prasejahtera namun tidak mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah baik dari Pusat maupun daerah setempat sejak covid -19 melanda kota bekasi. Salah satunya seorang lansia suami istri sebagai tukang sapu di situs budaya selamiring Kelurahan Jatisampurna.

 

Kemungkinan masih banyak lagi warga yang seharusnya berhak mendapatkan bantuan tersebut tapi belum terdaftar sebagai penerima bantuan.

 

Aki Sanin bin Mo’on (71) warga RT 003/01, contohnya yang aktifitasnya hanya bersih-bersih nyapu sejak 2011 silam di situs budaya makom keramat Kraton Pasarean Selamiring Embah Uyut Kranggan, dirinya nyapu di situs budaya itu secara sukarela tanpa ada yang menggajinya dan hanya dapat uang kopi jika ada pengunjung datang ke situs tersebut.

 

“Saya sukarela bersih-bersih di makom keramat ini bersama istrinya yang juga sudah tua rentan selama 12 tahun. Kita datang ke keramat ini tiap hari mulai dari jam 8 pagi hingga jam 3 sore,” ujarnya, Jumat (25/11/2022).

 

Dirinya, lanjut Aki Sanin, sejak covid-19 melanda Kota Bekasi hanya beberapa kali dapat sembako.

 

“Saat covid-19 Sebulan sekali selama lima kali dapat sembako, tapi sejak itu sampai sekarang tidak dapat bantuan lagi, namun kenapa ada warga lainnya saat ini dapat BLT ya, apakah saya tidak di akui lagi oleh pemerintah,” ungkapnya sembari bingung melihat warga lain dapat bansos tapi dirinya tidak.

 

Bapak Naih bin Minan (53) RT 002/05 warga jatisampurna ini, yang juga tak punya penghasilan maupun tidak bekerja, mirisnya menderita sakit stroke ringan selama lima tahun, tiap hari menemani aki Sanin di keramat selamiring itu juga tak pernah dapat bantuan sosial dari pemerintah sejak lama.

 

“Terakhir dapat bantuan zamannya presiden SBY yaitu bantuan beras 5 kilo alias bantuan raskin. Tapi saat ini sejak Covid-19 saya tak pernah dapat bantuan apa pun, memang tidak semua dapat bantuan tersebut, tapi kan ada yang harus paling dapat yakni warga yang benar-benar masuk syarat sebagai penerima haknya,” pungkasnya.

 

Mereka (berdua) warga keluarga pra sejahtera berharap kepada pemerintah mendapatkan bantuan seperti keluarga lainnya dilingkungan nya.

 

“Saya gimana tidak iri dengan warga lainnya yang terlihat mampu justru pekerja malah dapat bantuan sosial. Saya sempat di data belum lama di data, uda beberapa kali di data tapi belum dapat bantuan juga,” katanya.

.(Sule)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *