Reportika.co.id || Kota Bekasi – Sudaryanto pembuat sepeda listrik yang dari manual menjadi sepeda listrik dari pabrikan yang tidak kalah dengan bentuknya dan kemewahannya.
Pria warga Pondok Gede tersebut memiliki kemahiran mengutak-atik sepeda manual menjadi sepeda listrik, dan melayani pesanan untuk ajang G-20 yang diselenggarakan di Bali, sebanyak 30 sepeda listrik.
“Awal mula saya mengelas alumunium yang patah, ada penawaran dari orang untuk mengerjakan sepeda manual menjadi sepeda listrik, dari kostum membuat sepeda yang manual ke listrik di terima oleh user dan puas menerima dengan menyesuaikan postur tubuh si pemilik,” Kata Sudaryanto.
Sejak tahun 2019, Sudaryanto mulai fokus mengkonversi sepeda manual menjadi listrik. Saat ini sudah lebih dari seratus sepeda yang telah Ia kerjakan.
Untuk mengutak-atik menjadi sepeda listrik, diakuinya, para pelanggan yang datang membawa sepeda lamanya.Permintaan untuk merubah sepeda manual menjadi listrik terbilang banyak.
Dan sepedah yang dapat di rubah dari manual ke listrik harus berbahan dasar alloy,
sedangkan ia merekomendasikan dari sesuai bentuk yang di inginkan rata -rata berjenis ke MTB,Mountain Bike atau Gravel.
Sudaryanto yang di bantu oleh dua pekerja, anak dan kakaknya, membutuhkan waktu mengerjakan sepada listrik minimal dua minggu hingga satu bulan,untuk mengerjakan sepeda listrik tersebut.
“Kita membuat tidak bisa di targetkan dan tergantung kerumitannya lihat dari posisi tubuh si penggunanya sebelum kita fitting manual sesuai dengan keadaan tubuhnya,” ungkap Sudaryanto.
Menurut Sudaryanto jika ingin mengubah sepeda manual menjadi elektrik harus menyiapkan Rp 18-30 juta. Sepeda listrik buatannya ini bisa melaju hingga 40-50 km/jam dengan jarak tempuh 150-300 kilometer. Namun kecepatan tersebut bisa diatur sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
“Jadi kita ingin konsumen tuh sayang dengan sepeda lamanya tapi ingin jadi terbaru kita ubah dengan kualitas yang bagus sepeda model terbaru. Sepeda lama konsumen di kostum jadi sepeda yang terbaru,” kata Kelik
“Dari pelanggan yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia, seperti Jakarta, Bali, Malang, Jogja, dan Pontianak. Sebagai pelayanan kepada pelanggannya, Kelik memberikan garansi mesin 1 tahun dan baterai 1 tahun,” Paparnya.
Sejak itu Sudaryanto diminta membuatkan sepeda listrik sebanyak 30 buah untuk perhelatan G-20 di Bali. Kini sepeda tersebut telah rampung dan sudah dikirim ke pulau dewata tersebut.
“Memang beberapa bulan sebelum G-20 ada pesanan dengan kuantitas yang lumayan setelah pabrikasi di sini langsung di bawa ke Bali untuk di rakit jadi sebelum G-20. Ada 30an,” tuturnya.(Sule)