Reportika.co.id || Kota Bekasi – Nofel Saleh Hilabi Deputi Ketenagakerjaan Dalam Negeri dan Luar Negeri, Kadin Nasional saat berkunjung ke Pasar Kranji Bekasi Barat, Rabu 23 Agustus 2023.
Saat berkunjung menemui warga pedagang pasar Kranji Baru Nofel mendengar masukan dan keluhan para pedagang yang tiga (3) tahun belum ada pembangunan pasar Kranji Baru.
“Walikota Bekasi Tri Adhianto diminta segera mengambil sikap tegas terkait revitalisasi pasar Kranji Baru yang terus berlarut-larut tampa ada kepastian, kasihan para pedagang yang sudah tiga (3) tahun menunggu,” ujarnya, Rabu (23/08/2023).
Waktu tiga (3) tahun itu terlalu lama untuk pembangunan revitalisasi dan ini harus sudah secepatnya untuk pembangunan pasar Kranji Baru.Ungkap Nofel saat berkunjung menemui pedagang pasar Kranji Baru.
Masih dikatakan Nofel, Pemerintah harusnya membuat aksi nyata, jika pada kenyataannya pengembang yang melakukan revitalisasi dipandang kurang mampu tentu harus secepatnya di ganti yang baru agar pasar Kranji Baru bisa di tempati oleh pedagang.
Hingga kini pedagang terkatung-katung menunggu dan tidak ada kepastian sementara yang saya lihat hari ini TPS kondisi sangat memperhatikan.
“Saya sarankan harus mencari pengembang yang memiliki background. Cari pengusaha yang punya visi-misi dan punya dana yang tepat untuk membangun pasar Kranji Baru ini,”tegas Nofel mengakui bahwa kata pedagang pengembang sekarang tidak layak.
Diketahui bahwa Nofel Saleh Hilabi melakukan kunjungan dan menyapa pedagang di pasar mengaku kondisi pasar Kranji Baru kelayakan TPS sekarag masih jauh diatas rata-rata terutama tentang tempat parkir yang tidak beraturan penataan kendaraan dan tempat ini harus diatur rapi sehingga menjadi layak.
Dia pun mengaku kondisi pasar Kranji saat tersebut memprihatinkan, jauh dari kata higienis dan layak dagang, serta berbicara higienis harus bicara planning penataan kepada pedagang saat ini hanya menginginkan suasana yang aman dan nyaman dan punya kepastian jangan diambang seperti ini.
“Kata kepala Unit Agus Sudrajat, transaksi di pasar Kranji ini bisa tembus Rp300 jutaan pasar siang malam. Ini tentunya cukup dahsyat harusnya ada sistem yang jadi acuan agar bisa tertata, “ujarnya.
(Sule)