Belum Juga Selesai, Pekerjaan Drainase Saluran Sasak Bule Kali Blencong di Sorot Masyarakat

Reportika.co.id || Kota Bekasi – Rehabilitasi saluran Sasak Bule Kali Blencong, Kecamatan Bekasi Utara yang dikerjakan oleh CV. Jivi Creative dengan pagu anggaran senilai Rp. 6.432.489.000,00. dengan nomor kontrak 620/61/SP/DBMSDA-SDA/01/06-31039268/2022 dengan waktu pelaksanaan 90 hari kalender.

 

Pembangunan drainase tersebut mendapat kritikan dari masyarakat setempat karena tidak adanya rambu pembatas agar keselamatan pengguna jalan terjaga.

 

“Ini mas disini sering pengguna motor jatuh karena licin nya tanah galian yang berserakan ke jalan ketika hujan dan pernah juga hampir ada pengendara motor jatuh ke lubang galian. Harusnya bikin dong senk pembatas agar pengguna jalan nyawa nya terselematkan,” ujar salah satu warga yang namanya minta dirahasiakan (30/12/2022).

 

Sementara Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi Arif Rahman Hakim menegaskan bahwa mereka punya keterlambatan ini kan tahun anggaran 2022 dan seharusnya sudah selesai.

 

“Begini mereka punya keterlambatan, ini kan tahun anggaran 2022 dan seharusnya sudah selesai sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan. Saya sudah turun langsung lihat kondisinya mereka mungkin sibuknya malam hari supaya tidak terlalu mengganggu para pengguna jalan. Dan ketika saya melihat situasi disana pada hitungan kurang lebih 30 hari kerja itu memang ada persoalan di lokasi, pertama medannya ternyata banyak galian kabel yang data nya tidak dimiliki oleh BMSDA sebagai penyelenggara jadi disana itu pas digali dengan alat ternyata banyak kabel-kabel besar dari kabel PLN, kabel telkom, dan sebagainya pada akhirnya tidak bisa menggunakan alat semuanya dan itu harus pakai manual pakai tangan dan itu menjadi persoalan,” ujar Arif Rahman Hakim ketika diminta keterangannya lewat telepon oleh awak media (30/12/2022).

 

Menindaklanjuti permasalahan tersebut dirinya pernah menanyakan ke BMSDA perihal kabel-kabel tersebut.

 

“Saya pernah tanya ke BMSDA sampai berapa jauh kabel-kabel ini ada di lokasi galian apa tidak pernah ada konvorter antara data yang dimiliki oleh BMSDA terkait kabel-kabel ini dan ternyata tidak ada,” tegas politisi PDIP ini.

 

Kembali ditegaskannya bahwa banyak juga bangunan milik orang lain sekitar galian itu rubuh yang rusak seperti beberapa titik perusahaan temboknya rubuh.

 

“Banyak juga milik-milik orang lain sekitaran disana itu yang rubuh yang rusak seperti ada beberapa titik perusahan temboknya yang rubuh karena memang kendalanya dan saya gak ngerti ini mana batasan GSJ (Garis Sepadan Jalan) nya dengan pihak perusahan kenapa gambar lokasi itu begitu mepet dengan tembok perusahan itu juga jadi persoalan menambah waktu pekerjaan ini jadi panjang,” paparnya.

 

“Persoalan lain juga yaitu tidak ada pembatas jalannya artinya safety nya, itu tidak ada dan itu satu persoalan juga. Kita akan undang  ini dan karena ini berhubungan libur tahun baru dan saya juga baru dengar kemarin katanya ada kecelakaan kita akan undang ini BMSDA dan pihak kontraktornya sampai dimana tanggapan terkait keluhan masyarakat termasuk pengguna jalan,” sambungnya.

 

Sementara dalam menanggapi statment dari Plt. Wali Kota Bekasi perihal pembangunan fisik Kota Bekasi harus selesai semua akhir tahun kembali dirinya menegaskan bahwa memang regulasi nya seperti itu karena itu anggaran tahun 2022.

 

“Ya gak usah komentar Plt dan memang harus selesai dan memang itu aturannya. Kalaupun nanti belum selesai harus ada persoalan-persoalan yang harus dilaksanakan antara lain pinalti kan itu sanksinya. Karena akhir tahun harus selesai ya memang harus selesai itu pembangunan karena itu aturannya,” tutupnya. (Sule/Yn).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *