Reportika.co.id || Kota Bekasi – Guna menampung keluhan, kritik dan gagasan terkait penyelenggaraan Pilkada Kota Bekasi 2024, Bawaslu Kota Bekasi membuka ruang bagi semua stakeholder untuk mengevaluasi Pilkada Kota Bekasi 2024 secara bersama.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Bawaslu Kota Bekasi dalam Rapat Koordinasi bersama semua stakeholder dan mengevaluasi penyelenggaraan Pilkada Kota Bekasi 2024, yang digagas oleh Bawaslu Kota Bekasi di Hotel Ibis Kota Bekasi, Kamis (19/12/2024).
“Kegiatan ini merupakan upaya bersama dengan semua stakeholder untuk mengevaluasi dan sebagai bahan dan sarana perbaikan kita ke depan menuju Pilkada yang ideal dan lebih baik lagi,” ujar Vidya Nurul kepada awak media.
Selain unsur yang ada di dalam Bawaslu, evaluasi ini dihadiri juga perwakilan dari KPU Kota Bekasi, pemerintah Kota Bekasi, Mahasiswa dan organisasi masyarakat dan kepemudaan di Kota Bekasi.
Menurut Vidya, meskipun pihaknya telah berupaya maksimal sesuai tupoksi kerjanya, namun koreksi dari berbagai kalangan masyarakat sangat diharapkan.
“Dari 18 laporan ke kita, satu sudah kita teruskan dan memberikan rekomendasi terkait keterlibatan ASN Kota Bekasi. Meski demikian seperti kita tahu, Kota Bekasi merupakan golput terbesar di Jawa Barat. Partisipasi warga masih rendah, ini perlu kita sikapi,” terangnya.
Meskipun Bawaslu menitikberatkan pada pengawasan partisipan di lapangan dalam penyelenggaraan pemilu, namun semua kekurangan yang ada terutama jumlah pemilih yang rendah menjadi tanggung jawab bersama.
Diketahui Kota Bekasi menjadi partisipan terendah se-Jawa Barat, dengan nilai partisipan 55,06 persen, dibawah Kabupaten Sukabumi 56,32 persen.
Vidya menambahkan bahwa dalam sosialisasi perlu adanya gerakan bersama untuk menyampaikan informasi pemilu dan pilkada ke seluruh pelosok hingga tingkatan RT dan RW. “Kita bergerak sesuai tupoksi masing-masing, kekurangan ini tentu menjadi tanggungjawab bersama,” terang Vidya.
Dalam keterangannya, Vidya berharap sosialisasi dapat menyentuh hingga ditingkat masyarakat pelosok. Ia berseloroh “Ide dengan bigscreen dipenjuru Kota Bekasi di titik-titik penting jalan dapat dijadikan salah satunya”.
Sementara itu dikesempatan yang sama mahasiswa menyatakan bahwa penyelenggaraan Pilkada masih sering ngaret di tingkat KPPS.”Saya lihat masih suka ngaret waktunya di tingkat KPPS,” ujar Elpini Fadelia, dari Pergerakan Mahasiswa Islan Indonesia.
Sule