Reportika.co.id || Kota Bekasi – Aliansi Rakyat Bekasi (ARB) menuntut klarifikasi dari Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut I, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, terkait pernyataannya yang dianggap merendahkan perasaan warga Bekasi.
Pada pertemuan dengan pendukungnya, Cak Imin menyampaikan pernyataan yang dinilai kontroversial terkait dengan kondisi ekonomi, menyebutkan bahwa “dompet kempis” merupakan cerminan dari kemiskinan. Ucapan tersebut menimbulkan reaksi keras dari ARB, sebuah kelompok masyarakat yang berkomitmen untuk memperjuangkan kepentingan warga Bekasi.
“Kami merasa sangat kecewa dengan pernyataan yang disampaikan oleh Cak Imin. Ini bukan hanya merendahkan perasaan masyarakat Bekasi, tetapi juga menciptakan kesan bahwa Bekasi sebagai daerah yang tertinggal secara ekonomi. Kami meminta Cak Imin untuk memberikan klarifikasi secara resmi di kantor Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI),” tegas Ketua Umum ARB Latif dalam keterangannya kepada awak media, Rabu (20/12/2023).
Ia juga menegaskan bahwa pernyataan tersebut dapat merugikan citra Bekasi dan memengaruhi pandangan publik terhadap daerah tersebut. Mereka menuntut agar Cak Imin menjelaskan secara rinci maksud dan tujuan dari ucapannya serta memberikan klarifikasi yang memadai kepada masyarakat Bekasi.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan langsung dari Cak Imin terkait permintaan klarifikasi dari ARB. Sejumlah pihak mengharapkan agar pernyataan tersebut dapat diselesaikan dengan dialog terbuka demi menjaga kedamaian dan persatuan di tengah perhelatan politik yang semakin memanas menjelang pemilihan presiden pada Februari 2024. Dan dalam waktu dekat kami bersama warga masyarakat Bekasi Raya akan menggelar aksi akbar ke KPU Pusat meminta pertanggung jawaban Cak imin atas ucapan yang menyinggung masyarakat Bekasi raya, serta kami pastikan masyarakat Bekasi Raya untuk menolak Capres dan Cawapres Nomor Urut 1 untuk tidak dipilih sebagai pemimpin calon Presiden dan wakil Presiden di wilayah Bekasi Raya, itu Harga Mati.
Sule.