Kadisdik Kota Bekasi Turut Berbelasungkawa Atas Meninggalnya Siswa SMPN 7 Saat Bermain Kuda Tomprak

Reportika.co.id || Kota Bekasi – Meninggalnya Siswa SMPN 7 akibat main kuda tomprak, keluarga besar Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Bekasi menyampaikan rasa belasungkawa ke keluarga yang di tinggalnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) dan Kepala Bidang (Kabid) SMP bersama Kepala SMPN 7 beserta keluarga besar SMPN 7 serta jajaran Polsek Bekasi Selatan juga Polres Metro Bekasi Kota sudah melakukan langkah penyelesaian secara penuh kekeluargaan dengan orang tua Almarhum didampingi Ketua RT.

“Kami datangi mulai dari SMPN 7 lalu ke kamar jenazah Rumah Sakit Primaya, Kalimalang serta menemui keluarga besarnya Almarhum di rumah duka Kayuringin. Almarhum dimakamkan ini pukul 09.00 WIB di Makam TPU Pedurenan, Mustika Jaya, Kota Bekasi,” terang Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Dr. UU Saeful Mikdar, Sabtu (18/ 11/2023).

Kita juga, sambung Uu, mengikuti dari olah TKP yang dilakukan pihak Polres, hingga takziah ke rumah duka. Pada prinsipnya keluarga sudah ikhlas, ini perjalan Almarhum.

“Kami, atas nama keluarga besar Dinas Pendidikan dan SMPN 7 meminta maaf yang sedalam-dalamnya. Kita juga menghimbau agar Kepala Sekolah dan Guru memonitor berbagai mainan-mainan seperti ini, jangan dilakukan tanpa ada bimbingan, dan kalau perlu tidak dilakukan lagi agar tak terulang kejadian yang sama. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak Polresta dan Pengurus RT/RW yang telah membantu terlaksananya olah TKP, pengambilan jenazah di rumah sakit sampai dibawa ke rumah duka hingga dimakamkannya Almarhum Ade Muhamad Alfiansyah,” imbuhnya mengakhiri.

Diketahui, salah seorang siswa SMP Negeri 7 Kota Bekasi meninggal dunia akibat bermain kuda tomprak, Jum’at (17/11/2023) siang. Satu dari sekelompok pelajar Kelas 2 SMP mengalami cidera pada bagian leher.

Insiden tersebut membuat heboh Sekolah. Pelajar yang cidera itu langsung dievakuasi untuk mendapatkan pertolongan medis di klinik terdekat. Namun sayang, nyawanya tak tertolong. Siswa tersebut dikabarkan meninggal dunia.

Permainan kuda tomprak, biasanya dimainkan dua tim: tim atas dan tim bawah. Tim atas bertugas melompati tim bawah yang membungkuk seperti kuda. Sedangkan tim bawah paling menderita. Tugasnya menahan beban tim atas yang menungganginya.

Permainan kuda tomprok yang beken dilakoni remaja era tahun 1990 an itu biasa dimainkan saat jam istirahat sekolah. Permainan ini memang kontroversi lantaran cukup ekstrem dan berpotensi membahayakan keselamatan jiwa pemainnya karena sangat sarat dengan benturan fisik antara para pemainnya.

(Sule)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *