Reportika.co.id || Deli Serdang, Sumut – Kejadian sadis dialami oleh Prianta Purba, yang mengalami Luka tusuk di perut sebelah kiri hingga mengakibatkan dirinya meninggal Dunia, informasi yang didapat Korban dan Pelaku tidak saling mengenal.
Prianta Purba juga adalah salah satu kandidat calon Kepala Desa PAW di Desa Seiberas Sekata yang akan di laksanakan di bulan November ini.
Informasi yang didapat Kronologis kejadian berawal dari lokasi Lapo Tualahta di Jl. Setia karya . Saat itu korban bersama kakak kandung korban Endalesta Purba mampir hendak menunggu rekanya atau anggotanya yang sudah membuat janji temu di Lapo tersebut untuk memberikan uang Kacang (Dangangan).
Pada saat korban dan kakak kandung korban sudah tiba di Lapo Tualahta, sekitar 1 jam kemudian sekitar pukul 23 : 30 Wib pelaku bersama rekannya juga tiba di lokasi tersebut dengan 3 perempuan 2 laki-laki.
Tersangka pelaku datang bersama rekannya menuju meja yang tidak jauh dari posisi korban duduk.Menurut keterangan kakak korban pelaku dengan korban tidak saling mengenal.
Selang waktu 20 menit setelah kedatangan tersangka pelaku penusukan tiba di lokasi , anggota yang tunggu Korban Riki Anwar Sembiring datang ke lokasi (Lapo Tualahta) bertujuan menemui korban untuk menjemput uang Kacang (Dagangan).
Melihat anggotanya datang , korban Prianta Purba langsung menemui Anggotanya Riki Anwar Sembiring di luar Lapo untuk memberikan sejumlah uang Kacang (dagangan) .
Saat korban menemui rekanya untuk memberikan uang Kacang (dagangan) tersebut, dari tempat lain pelaku mengikuti korban sambil melotot menatap tajam kepada korban.
Karena melihat tingkah aneh dari tersangka, korban sempat bertanya kenapa tersangka melotot menatap tajam ke arahnya.
“Kau kenapa melotot sama ku,” ungkap korban
Karena merasa tidak senang dan tidak terima, tersangka pelaku penusukan yang diketahui berinisial SS balik bertanya.
“Kenapa rupanya,” ketusnya
Setelah tersangka menjawab singkat perkataan korban, tersangka langsung mendatangi korban dan langsung mengeluarkan sebuah pisau dan mencoba menyerang awalnya kepada anggota korban tapi anggota korban mengelak kabur ketakutan.
Karena merasa tidak puas , pelaku SS langsung mengarahkan pisaunya tepat di perut sebelah kiri korban. Informasi sementara yang didapat oleh pihak keluarga, Pelaku diduga adalah anggota organisasi PMS (Pemuda Merga Silima).
Dugaan sementara pihak keluarga, pelaku diduga melakukan penusukan terhadap korban adalah dengan sengaja ataupun motif lain, dimana pelaku dan korban tidak saling mengenal dan korban saat ini adalah salah satu kandidat yang di percaya warga sebagai calon Kepala Desa Seiberas Sekata di PAW mendatang.
Saat awak media bertanya kepada kakak korban yang pada saat itu ada dilokasi mengatakan melihat ada keributan antara pelaku dengan korban (adeknya), kakak korban juga mengaku sempat melihat pelaku mengarahkan pisau kearah korban.
“Saya lihat penusukan itu bang tapi aku ga lihat pas saat tusukan pelaku masuk ke badan korban,” tegasnya
Bekas penusukan dibadan korban terlihat berlobang besar, korban sempat di larikan ke RS. Royal prima untuk mendapatkan pertolongan dan langsung dilakukan operasi besar tetapi nyawa korban tetap tidak tertolong.
Keluarga menduga atau menaruh kecurigaan dengan pisau yang digunakan pelaku bukan pisau biasa , pihak keluarga dan rekan korban menduga pisau yang digunakan adalah jenis pisau beracun, dimana keadaan korban saat meninggal dunia, semua badannya membiru.
Atas kejadian ini Pihak keluarga sudah mendatangi Polsek Sunggal untuk membuat Laporan kepolisian dengan bukti lapor LP /B / 2027 / XI / 2023 / SPKT/POLSEK SUNGGAL / POLRESTABES MEDAN / POLDA SUMATERA UTARA pada tanggal 03/11/23.
Keluarga berharap pelaku segera di tangkap dan dilakukan proses hukum dan mendapat hukuman yg setimpal, dimana sampai hari ini pelaku belum juga di tangkap.
Pihak keluarga juga mengatakan sudah mengantongi identitas pelaku. saat ini pelaku masih buronan kepolisian.
“Kami pihak keluarga berharap pelaku segera ditangkap dan di proses , supaya kami keluarga tau apa yang menjadi motif pembunuhan terhadap korban” tegas Endalesta
“Polisi harus segera bergerak cepat, karena kami sudah menyerahkan identitas pelaku ke pihak kepolisian. Apabila Polisi tidak langsung bergerak, kami semua pihak keluarga akan mendatangi kantor Polsek untuk mendesak kepolisian,” tutupnya
Red/Di