Direktur Eksekutif Puspolrindo Kritik Keras Dugaan Pungli di SMPN 4 Kota Bekasi

Reportika.co.id || Kota Bekasi – Adanya dugaan pungli di SMPN 4 Kota Bekasi mendapat kritikan tajam dari direktur eksekutif Pusat Studi Politik dan Pemerintahan Indonesia (Puspolrindo).

Yohanes Oci selaku direktur eksekutif Puspolrindo menegaskan jika itu benar terjadi maka praktek Korupsi di lembaga pendidikan tersebut adalah bentuk tindakan tidak bermoral yang dipraktekkan oleh pihak sekolah.

“Apabila itu benar terjadi, maka pihak sekolah mempertontonkan praktek tidak bermoral kepada anak-anak didik mereka dan kepada masyarakat pada umumnya,” tegas Yohanes Oci ketika dimintai keterangannya via telepon (29/09/2023).

Ia meminta agar Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi segera lakukan pemeriksaan terhadap kepala sekolah SMPN 4 Kota Bekasi sebagai pimpinan di lembaga pendidikan tersebut.

“Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi harus ambil sikap terkait informasi dugaan pungli di SMPN 4 tersebut, harus panggil kepala sekolah nya sebagai pimpinan di lembaga tersebut,” paparnya.

Lebih lanjut ditegaskannya bahwa langkah itu sebagai bentuk responsif oleh Pemerintah Kota Bekasi terhadap masalah yang terjadi.

“Ya harus pemkot (Pemerintah Kota) Bekasi responsif terhadap informasi dugaan pungli itu jika ingin tegakkan konsep Good Governance dalam penyelenggaraan pemerintahan. Ingat pendidikan itu adalah urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar jika kita mengacu pada UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah,” sambungnya.

Ketika mengkonfirmasi pihak sekolah SMPN 4 melalui Humas, Edo namun yang bersangkutan tidak mau berkomentar banyak terkait adanya dugaan pungli tersebut.

“No coment awak bang,” cetus Edo

Dalam penjelasan lanjutannya bahwa arti kata no coment yang dimaksud adalah dikarenakan tidak mengetahui isi dari pemberitaannya, belum dapat juga arahannya bagaimana yang harus dijelaskan,” tegas Edo Humas SMPN 4 Kota Bekasi ketika dihubungi via whatsapp (29/09/2023).

“Kalau saya belum bisa berkomentar bang dan alangkah bagus langsung ke Kepsek dan bila untuk sekarang abang gak bisa bertemu, dikarenakan sedang kedatangan tamu dari inspektorat terkait pemberitaan penjualan seragam,” sambungnya.

Selanjutnya dirinya menegaskan dalam bahasa daerah “Ribak sude” yang artinya ketika ditelusuri google yaitu “hajar terus atau gas terus” (https://id.quora.com).

“Ribak sude,” tutupnya.

(Sule).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *