Soal Kritik Running Text, Pengamat Kebijakan Publik : Plt Walikota Wajib Evaluasi Kebijakan

Reportika.co.id- Kota Bekasi. Ramai beberapa hari terakhir ini dilinimasi media online membicarakan terkait dengan running taxt di Asrama Haji Kota Bekasi dengan judul “Plt. Wali Kota Bekasi Bobrok”.

Tulisan running taxt itu terjadi saat Plt. Wali Kota Bekasi Tri Adhianto melepas keberangkatan Para Jemaah Haji di Kota Bekasi.

Menanggapi hal itu Pengamat Kebijakan Publik dari Pusat Studi Politik dan Pemerintahan Indonesia (Puspolrindo) Yohanes Oci menjelaskan bahwa tulisan itu merupakan kritikan tajam bagi Plt. Wali Kota Bekasi agar dilakukan evaluasi terhadap kinerja dan kebijakannya yang dinilai gagal oleh masyarakat Kota Bekasi.

“Tulisan itu diartikan sebagai kritikan tajam bagi Pak Tri Adhianto (Plt. Wali Kota Bekasi) terkait dengan kinerja dan kebijakannya dia yang dinilai gagal oleh masyarakat Kota Bekasi, dia (Tri Adhianto) harus evaluasi terhadap kebijakannya dan tata kelolah pemerintahan yang dinilai tidak mencerminkan konsep good governance,” tegas Yohanes Oci Pengamat kebijakan publik dari Pusat Studi Politik dan Pemerintahan Indonesia (Puspolrindo) ketika dimintai keterangannya via telepon (26/05/2023).

Ia menjelaskan bahwa kebijakan selama ini yang menimbulkan kritikan dari berbagai kalangan yaitu terkait dengan kebijakan strategis yaitu mutasi berbagai pejabat di lingkungan Pemkot Bekasi serta permasalahan beberapa pasar di Kota Bekasi yang tak kunjung selesai.

“Ada beberapa kebijakan strategis yang menimbulkan kritikan tajam dari kalangan aktivis seperti mutasi beberapa pejabat di lingkungan Pemkot Bekasi yang sangat jelas melanggar ketentuan undang-undang dan permendagri sebab plt. Wali Kota tidak boleh mengambil kebijakan strategis dan jika itu terjadi harus mendapat persetujuan atau rekomendasi dari Kemendagri.

Terus permasalahan yang lainnya juga seperti revitalisasi beberapa pasar yang mangkrak sampai saat ini tidak terselesaikan. Beberapa permasalahan ini kan menjadi pusat perhatian masyarakat Kota Bekasi yang seharusnya Pak Tri Adhianto peka dengan kondisi sosial ini,” papar Alumnus Magister Ilmu Pemerintahan Pascasarjana Universitas Islam “45” Bekasi ini.

Lebih lanjut dirinya menilai Plt. Wali Kota Bekasi gagal dalam membangun Kota Bekasi termasuk gagal dalam membangun komunikasi politik dengan berbagai lintas sektor.

“Kalau saya katakan kegagalan Tri Adhianto ini karena beberapa faktor yang pertama karena pola komunikasi politik yang kaku, kedua karena tidak menguasai permasalahan strategis Kota Bekasi, dan yang ketiga tidak memahami terkait dengan potensi Kota Bekasi yang dapat meningkatkan PAD,” tutupnya.

(Sule).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *