Reportika.co.id || Kalianda, Lampung Selatan – Taman wisata air panas Boom yang berlokasi di Kelurahan Kalianda, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan. pemandian air panas yang ada di bibir pantai banyak di kunjungi masyarakat di wilayah Kalianda dan sekitarnya.
Pantai wisata air panas sebelum di bangun bendungan penangkis ombak oleh Balai besar pusat, tidak pernah ramai seperti sekarang ini, semanjak di bangun bendungan penangkis ombak pemandian air panas sekarang ini banyak di kunjungi masyarakat pada pagi hari untuk mandi.
M yusup (45 th) Warga kelurahan Kalianda, warga Kalianda mengatakan pemandian air panas sekarang ini dikelola oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis), Kelurahan Kalianda, tujuan di bentuknya pengelola agar pemandian air panas yang ada di bibir pantai laut boom tersebut dapat di manfaatkan oleh masyarakat.
“Alhamdulilah dengan adanya bendungan penangkis ombak setiap harinya banyak masyarakat yang mandi pada pagi hari dan sore hari, ini dapat meningkatkan penghasilan masyarakat di sekitarnya,” ujarnya.
“Untuk mandi di air panas yang ada di bibir pantai ini kami pengelola tidak mengambil bayaran sedikitpun, hanya kami mengambil biaya parkir untuk kebersihan dan membangun tangga untuk turun ke laut,” Tambah M Yusup.
Rusiana (45 th) salah satu warga Desa Sukaraja, Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Seorang ibu rumah tangga mengatakan dirinya beserta suami dan cucunya sengaja mandi pagi pagi di kawasan pemandian air panas yang ada di wilayah Kecamatan Kalianda, ini sering di lakukan satu bulan empat kali.
“Saya dan keluarga mandi ke wisata air panas yang ada di kawasan boom ini satu kali seminggu, agar badan kita terasa sehat, enaknya mandi bibir pantai ini ada air panas yang keluar dari dalam laut, apa bila air laut lagi surut maka air panas yang keluar akan teras panasnya,” Ujarnya.
Nada yang sama juga di sampaikan Lekok (35 th) warga Desa Kekiling, yang juga sedang mandi di pagi hari, dirinya mengaku sebelumnya jarang ketempat tersebut, karena sebelum dibangun tanggul penahan Ombak, dilokasi tersebut banyak batu-batu besar, setelah dibangun, kini banyak masyarakat yang sering berkunjung.
“Dengan adanya bendungan penangkis air laut ini saya dan keluarga sangat sering mandi di wisata air panas yang ada bibir pantai ini.sebelum di bangun tanggul penangkis biasanya saya dan keluarga ke sini sangat jarang, mengingat lokasi pemandiannya tidak memadai banyak batu – batu besar dan ombaknya sangat besar,” ucapnya.
“Masyarakat sangat bersyukur dengan di bangunnya tanggul penangkis ini dapat menjadi tempat wisata bagi masyarkat baik pada pagi hari maupun pada sore hari untuk bersantai dengan keluarga untuk melihat terbenamnya matahari pada sore hari,” ujarnya.
Agusnadi