Reportika || Kab Bekasi – Polemik keluhan masyarakat atas adanya aktivitas kendaraan dump truk pengangkut tanah dan material alam bagi proyek pengurugan lahan milik perumahan Griya Hasanah Kalijaya, masih terus bergulir.
Sebagian warga merasakan dampak buruk dari adanya aktivitas tersebut, jalan menjadi rusak terlebih lagi saat musim penghujan serta debu (ngebul) dirasakan oleh masyarakat yang ada di jalur perlintasan dump truk sehingga mengganggu aktivitas warga,
Menurut BM (51) salah satu warga yang biasa melintas di Jalan Kampung Wangkal, Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, akibat adanya aktivitas keluar masuknya dump truk tersebut membuat jalan berlubang tidak rata, berdebu bahkan licin dan ada genangan air saat hujan turun dengan intensitas yang tinggi.
“Jalan berlobang, jadi gak rata, banyak debunya juga bang, apalagi kalau hujan deres pasti ini ada yang kaya kobakan dah,” ujarnya, Senin (18/6/24).
Sementara itu, dari keterangan warga yang tinggal disepanjang jalan tersebut mengakui memang ada uang kompensasi akibat dampak ngebul bagi warga terdekat dengan lokasi proyek tersebut, serta sebelumnya juga warga melakukan pengaturan lalu lintas di beberapa persimpang jalan yang ada disepanjang jalur yang dilantasi dump truk dijanjikan mendapatkan Rp 5000 per satu rit dari setiap unit dump truk yang melintas setiap harinya, namun hal itu diakui tidak sesuai dengan fakta di lapangan saat ini.
Lebih lanjut, dijelaskan dari informasi yang ada, kata dia uang kompensasi itu bukan berasal dari pihak pengembang, melainkan dari pungutan atau potongan yang diambil dari para suplier tanah dan material alam dari setiap rit dump truk yang masuk.
“Jadi kalau menurut saya, itu bukan pertanggung jawaban dari devolover, tapi dari uang dam-daman potongan dari mobil suplier,” kata dia.
“Coba kalau satu rit 50 ribu, ada ratusan rit dump truk udah berapa tuh? coba kalau uangnya di pake buat benerin jalan permanen, kan gak ganggu warga sekitar yang suka lewat sini,” tegasnya.
Sebelumnya, dari informasi yang ada bahwa beberapa waktu lalu, melalui Pemerintah desa Kalijaya, perwakilan warga sempat bertemu dan melakukan rapat mediasi dengan pihak pengembang perumahan Griya Hasanah Kalijaya yang di laksanakan di ruang aula kantor desa Kalijaya,
Dalam rapat mediasi tersebut, pihak pengembang perumahan Griya Hasanah Kalijaya berjanji menanggapi keluhan masyarakat tersebut, Dengan melakukan perbaikan akses jalan kampung wangkal secara permanen, tetapi untuk sementara ini hanya perbaikan-perbaikan sementara.
Sayangnya, dari beberapa point yang dijanjikan oleh pihak pengembang perumahan Griya Hasanah Kalijaya, hingga saat di konfirmasi ke pihak pemerintah desa sampai pada sekarang ini belum ada kelanjutannya dari apa yang disepakati dalam rapat mediasi tersebut.
Warga meminta kepada Dinas terkait untuk bisa mengakomodir keluhan masyarakat disekitar proyek pembangunan tahap lanjutan dari Perumahan Griya Hasanah Kalijaya itu, dan memastikan semua perijinannya sudah terpenuhi, jika tidak terpenuhi hal tersebut maka warga meminta ada tindakan tegas dari Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas terkait.
Red