Reportika.co.id || Garut, Jabar – Penyalahgunaan narkoba sangat jelas berbahaya bagi kesehatan tubuh dan mental, tetapi hingga kini peredaran dan penyalahgunaan narkoba masih terbilang marak dan banyak disalahgunakan oleh berbagai kalangan.
Penggunaan narkoba dengan cara yang salah, selain membuat kecanduan, juga bisa menyebabkan perubahan perilaku, overdosis hingga berakibat kematian, dan sudah pasti merusak generasi bangsa.
Ketua DPW PW MOI Jawa Barat, R. Satria Santika, yang akrab dipanggil Bro Tommy memberikan pandangannya terkait peredaran narkoba yang dinilai semakin meluas di negeri tercinta ini.
Menurut Bro Tommy, peredaran dan penyalahgunaan narkoba bisa disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari mudahnya akses penyelundupan, lemahnya penegakan hukum, hingga faktor ekonomi.
“Penyalahgunaan dapat dipicu oleh beberapa faktor, seperti adanya penyelundupan antar negara, kekurangan ekonomi atau hilangnya mata pencaharian, itu dapat mempengaruhi menjadi mata pencaharian dengan cara berbisnis narkoba”, ujarnya
Selin itu, kata Bro Tommy, banyak apartur negara khususunya para penegak hukum diduga bermain dengan bandar atau terlibat dalam peredaran narkoba.
“Bukan rahasia lagi, bahkan baru-baru ini Kasat Narkoba Polres Karawang AKP Edi Nurdin Massa ditetapkan dalam kasus peredaran narkoba”, imbuh Bro Tommy
Lebih lanjut, Bro Tommy, menduga, bahwa peredaran obat-obatan yang tergolong jenis narkoba banyak dijual di toko-toko obat (apotek) di beberapa daerah di Jawa Barat, sehingga harus menjadi perhatian aparat kepolisian.
“Obat berbahaya jenis narkoba juga banyak beredar di toko obat, bahkan pelanggan nya ada dari kalangan pelajar. Ini juga harus diperhatikan oleh jajaran Polres, Polda dan Mabes Polri, untuk segera melakukan pemberantasan dan menindak tegas agar tidak marak penyalahgunaan”, ungkapnya
Bro Tommy menambahkan, terkait pemberantas narkoba harus menyeluruh, jangan sampai ada kesan tebang pilih.
“Ya, memang harus menyeluruh, siapapun yang terlibat harus disikat. Jangan cuman masyarakat yang diberantas, tapi juga aparat-aparat yang terlibat. Kalau semua disikat, masyarakat juga tidak akan berasumsi negatif terhadap institusi kepolisian. Maka, kami minta Kapolri memberikan perhatian ekstra terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkoba ini”, imbuhnya
Ia juga menyoroti soal adanya dugaan “tukar kapala” dalam penanganan kasus narkoba.
“Harapan saya jangan sampai ada tumbal, ketika kasusnya terungkap ada yang dikorbankan. Selain itu, penyelenggaran tes urin juga harus benar-benar dilaksanakan, jangan sampai ada yang membocorkan oleh oknum institusi”, tandasnya
Red/MOI