Terjun Langsung Ke Masyarakat, BKKBN Sosialisasikan Pencegahan Stunting Sejak Dini

Reportika.co.id || Jakarta – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) RI terus berupaya menurunkan angka stunting secara aktif dengan gencar memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan stunting sejak dini.

 

Salah satunya dengan terjun langsung di tengah masyarakat dengan melakukan kegiatan Sosialisasi dan KIE Progam Bangga Kencana bersama Mitra Kerja di Provinsi DKI Jakarta, seperti yang digelar di Jl. Rasa Sayang RT.02/03, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Kamis (21/7/2022).

Kegiatan sosialisasi ini juga dihadiri oleh Charles Honoris sebagai Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Drs. Ibni Sholeh, M.Si sebagai Kepala bidang penggerakan dan ketahanan Keluarga Dinas PPAPP Provinsi DKI Jakarta, Ir. Mila Rahmawati, M.S sebagai Direktur Pemaduan Kebijakan Pengendalian Penduduk – BKKBN, Dra. Sikah Winarni, M.m. sebagai Kepala Suku Dinas DPAPP Jakarta Barat.

Pada kesempatan tersebut, Charles Honoris selaku Wakil Ketua Komisi IX DPR RI menjelaskan, Komisi IX DPR mendukung sepenuhnya upaya BKKBN dalam menjalankan tugas yang diberikan oleh Presiden RI untuk bertanggung jawab dalam menekan angka stunting.

“Saya mengapresiasi kepada BKKBN yang sudah bekerja sama kami dengan BKKBN yang sudah memberikan sosialisasi kepada masyarakat bukan di Jakarta tapi di seluruh Indonesia. Stunting adalah anak yang mengalami gizi buruk kronis yang mengakibatkan pertumbuhannya terganggu, tubuh badannya pendek, lalu pertumbuhan otak juga terganggu sehingga kecerdasannya terganggu, dan kesehatannya terganggu.” ujar Charles.

 

Menurutnya, angka stunting nasional masih berada di angka 24,4 persen, dengan begitu kata Charles, 1 dari 4 anak di Indonesia terancam mengalami stunting.

 

“Angka Stunting pada saat ini masih tinggi, secara nasional 24,4%. Artinya 1 dari 4 anak terancam Stunting. Angka Stuting di Indonesia saat ini sudah mencapai 24,4% sedangkan angka yang bisa ditolerir oleh PBB 20%, target pemerintah sampai 2024 nanti bisa diturunkan sampai angka 14%. Angka Stunting di Jakarta sudah mencapai 18% dan tiap tahun nya menurun.” lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama juga, Ir. Mila Rahmawati, M.S sebagai Direktur Pemaduan Kebijakan Pengendalian Penduduk – BKKBN, memberikan edukasi kepada masyarakat tentang Stunting, dan pencegahannya sejak dini.

“Program keluarga berencana sudah dikatakan berhasil menekan angka laju pertumbuhan penduduk, angka Stunting di Jakarta Barat 17,8% dari 100 balita 18 anak yang stunting.” ungkapnya.

 

Mila juga menjelaskan kondisi anak yang mengalami stunting, balita yang mengalami gagal pertumbuhannya akibat kekurang gizi kronis pada 1000 hari pertama sejak dilahirkan. Dengan edukasi tersebut, Mila berharap mampu mengedukasi masyarakat agar bisa mengenali gejala stunting pada balita.

 

“Stunting itu adalah dimana kondisi anak yang mengalami gagal tumbuh pada balita yang terjadi karna kekurangan gizi kronis pada 1000 hari pertama kehidupan sehingga menimbulkan yang namanya pertumbuhannya tidak ideal.” pungkas Mila.

 

Red/Eka

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *