Reportika.co.id || Kediri, Jatim – Jasad Dwi Susanto (24) warga Dusun Pandean Desa/Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri dilaporkan tenggelam di Kali Konto Kedung Biru dusun setempat, Minggu (14/5/2023), yang menemukan pertama kali sosok Perwira Polisi berdinas di Polres Kediri.
Ia adalah Ajun Komisaris Polisi (AKP) Agus Sudarjanto, SH menjabat Kasat Samapta Polres Kediri. Ditemui di ruangannya, pria yang dikaruniai tiga putra itu menceritakan awal mula menemukan jasad Dwi Susanto.
“Kemarin itu saya dihubungi Kapolsek Kandangan Iptu Wahyu Hariadi, dimintai bantuan untuk mencari adanya orang tenggelam di Kali Konto. Saya langsung berangkat,” kata AKP Agus, Senin (15/5/2023).
Diketahui, sebelum kejadian, Dwi Susanto pria berkebutuhan khusus pada pukul 09.30 WIB, bersama 2 temanya Lestari Yulianwoko (21) dan Rengga (15) memancing di Kali Konto Kedung Biru. Saat itu, tiba di Kali Konto dan sekitar 30 menit korban berenang bersama Lestari menyusuri di pinggir sungai.
Tidak lama kemudian korban hanyut di sungai tersebut.
“Saya kira sungai itu jernih ternyata keruh karena baru saja hujan,” terang AKP Agus.
Tiba di lokasi sungai, team SAR sudah melakukan penyisiran di sekitar lokasi dan belum membuahkan hasil.
“Saya datang dan kemudian sekira pukul 14.00 WIB, saya terjun menyelam secara natural dengan peralatan Scuba Dasar (Masker, Snorkel dan Fins),”kata AKP Agus.
Penyelaman AKP Agus ini secara Free Dive atau natural tidak membawa tabung oksigen dengan pertimbangan keamanan, karena arus di bagian tengah sungai cukup deras. Ia menyelam sendirian naik turun dengan segala pertimbangan resiko, meski dia tahu bahwa menyelam sendirian adalah hal yg dilarang dalam prinsip penyelaman (Never Dive Alone), yg menurutnya sungai di lokasi kejadian itu diperkirakan kedalaman 6-7 meter.
“Sempat ada warga masukan bambu ukuran panjang sekitar 4 meter tapi itu tidak sampai dan kurang panjang ke dasar sungai. Perkiraan saya dalamnya 6-7 meter,”urainya.
Dalam melakukan penyelaman sendiri, ia mengandalkan feeling maupun pengalaman sbg seorang petugas SAR. Ia menjelaskan di lokasi kejadian itu sungai nampak melengkung tidak lurus. Namun di lengkungan itu terdapat arus pusaran air yg terlihat tenang, namun nampak sampah yg terus berputar putar diatasnya.
“Feeling saya korban ini masih ada di sekitar lokasi tsb, dan saya bolak balik naik turun kemudian istirahat, lalu terjun lagi menyelam,”terangnya.
Pencarian itu pun dilakukan sempat terhenti karena ada adzan Ashar. AKP Agus berisitirahat dan berdoa agar jasad korban itu segera ditemukan.
“Selesai Adzan Ashar saya terjun nyelam lagi. Tidak lama kemudian saya naik dan bertanya kepada seorang ibu nama korban,”paparnya.
Setelah mengetahui identitas nama korban, AKP Agus bertekad terjun ke sungai lagi. Sambil menyelam ia dalam hati menyebut nama korban dan berdoa agar korban segera ditemukan.
Dalam pencarian terakhir itu, AKP Agus melakukan penyisiran dengan putar-putar di dalam untuk membuat ombak agar jasad itu keluar dari cerukan batu yg ada didasar sungai. Sambil berdoa AKP Agus memutari kedalaman dan tidak lama kemudian jasad itu keluar, hampir bersamaan saat naik utk mengambil nafas kembali.
“Diluar teori mas. Biasanya orang tenggelam itu dua atau tiga hari baru muncul ke permukaan, setelah melalui proses pembusukan. Tapi kemarin itu Alhamdulillah korban ditemukan dgn muncul ke permukaan hampir bersamaan, setelah saya muncul ke permukaan sungai. Mungkin ini mukjizat dari Tuhan, serta doa orang banyak yg ikut hadir dalam proses pencarian,”ungkapnya.
“Jasad korban keluar mas. Saya mendengar dari warga itu pak itu pak jasadnya keluar. Setelah mengapung saya melihat kaki korban langsung saya ke pegang dan saya tarik ke pinggir Sungai,”ucap AKP Agus.
Dalam pencarian terakhir itu, AKP Agus sempat diingatkan oleh rekan team SAR. Karena waktu sudah sore dan menjelang malam. Karena keyakinan teguhnya AKP Agus terjun kembali ke sungai.
“Saya sempat dilarang mas tidak boleh menyelam karena waktu sudah sore menjelang malam. Karena sesuai SOP nya, utk SAR air memang harus dihentikan, apabila sdh menjelang gelap. Karena dalam hati kecil saya pasti ketemu saya meminta kesempatan satu kali lagi utk menyelam dan Alhamdulillah korban ditemukan,”ucap AKP Agus.
Simak profil AKP Agus Sudarjanto, Perwira yang berhasil menemukan jasad Dwi Susanto itu. Agus Sudarjanto masuk pendidikan Polri pada tahun 1991 di Pusdik Brimob Watukosek.
“Saya langsung daftar di Brimob mas dan saya memang hobi, serta punya keahlian di bidang selam dan beladiri,”ungkapnya.
Selama di Brimob hampir 23 tahun, dan juga sekolah Perwira di Brimob, pada tahun 2014 pindah tugas di Polres Kediri. Pria kelahiran Surabaya pada Bulan Agustus 1971, ditempatkan SPKT Polres Kediri.
Menjabat selama lima bulan di SPKT Polres Kediri kemudian pindah menempati tugas baru sebagai Kanit Turjagwali Lantas pada tahun 2015.
Setelah itu ditahun 2018 Agus Sudarjanto mendapat jabatan baru sebagai KBO Samapta Polres Kediri.
“Pada saat itu juga ikut aktif terjun mencari orang meninggal atau tenggelam di sungai Brantas, mas,”tuturnya.
Pada tahun 2019-2021, Agus Sudarjanto mendapat jabatan baru sebagai Kapolsek Plosoklaten. Setelah itu pada tahun 2022 menjabat sebagai Kapolsek Pagu dan ditahun 2023 menjabat sebagai Kasat Samapta Polres Kediri.
Hendrik