Tanpa Kop Surat Resmi, Surat Pengunduran Diri Dani Ramdan Dicurigai ARB

Reportika.co.id || Kabupaten Bekasi – Beredar gambar surat permohonan pengunduran diri Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan yang ditujukan ke Menteri Dalam Negeri, anehnya surat pengunduran diri tersebut tanpa adanya kop resmi. Didalam surat itu juga disebutkan alasan Dani Ramdan mengundurkan diri dikarenakan akan menjadi calon kepala Daerah Kabupaten Bekasi pada tanggal 15 Juli 2024 mendapat sorotan dari Aliansi Rakyat Bekasi.

 

Ketika di temui oleh awak media, Latif selaku Ketua Umum Aliansi Rakyat Bekasi mengatakan bahwa surat pengunduran diri pejabat daerah itu merupakan salah administrasi negara/daerah yang wajib di sampaikan kepada segenap lembaga setingkat dengan pemerintah eksekutif, salah satunya DPRD dan hal tersebut tertuang dalam perundang-undangan guna mewujudkan tertib administrasi pemerintah daerah, dan saya yakin Pj.Bupati sudah khatam dalam hal ini, namun kenyataannya di lapangan berbeda.

 

“Surat pengunduran diri Pj Bupati di berikan oleh Dani Ramdan hanya kepada Mendagri, namun salinannya tidak diberikan kepada DPRD selaku lembaga setingkat dan hal ini sudah kami konfirmasi ke beberapa kawan-kawan DPRD Kabupaten Bekasi dan mereka tidak menerima salinan surat pengunduran diri tersebut. ini kan aneh namanya. mungkin ini sengaja dilakukan oleh Dani Ramdan sebagai strategi politik senyap guna memuluskan langkahnya menjadi calon kandidat Bupati Bekasi,” ujar Latif.

 

“Infonya ada dugaan Dani Ramdan telah main mata dengan pihak Kemendagri dalam memuluskan prosesi syarat administratif bakal calon kepala daerah, yakni dengan hanya mengirimkan surat tersebut ke Kemendagri dan tidak di publish oleh pihak kemendagri dengan tujuan surat tersebut dapat ditarik kembali jika terbukti Dani Ramdan tidak mampu memenuhi tahapan partai pengusung calon dan tahapan Rekomendasi Dukungan Partai yang dimana sesungguhnya waktu tahapan sudah di penghujung dan itu merupakan suatu Konspirasi Kejahatan Demokrasi,” beber Latif.

 

“Kami Aliansi Rakyat Bekasi sebagai masyarakat Kabupaten Bekasi akan melaporkan hal ini ke Dirjen OTDA KEMENDAGRI, kepada Presiden RI, BAWASLU serta KPUD Kabupaten Bekasi dan akan melakukan Aksi Demonstrasi secara kontinuitas ke KEMENDAGRI dan BAWASLU Kabupaten Bekasi jika laporan kami ini tidak di gubris serta aksi menolak calon Bupati berotak Kotor dan merusak tatanan demokrasi,” jelas Latif.

 

 

(ARB/Sule)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *