Tak Urus Pungli, Inspektorat Sulbar Malah Urus Kerjasama Media

Reportika.co.id || Polman, Sulbar – Praktik pungutan liar (Pungli) di lingkungan sekolah dalam jajaran Dinas Pendidikan dan kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat tampaknya tetap tumbuh subur, dan tidak satupun institusi mampu menghentikan praktik pungli tersebut, padahal sudah ada regulasi berupa Permendikbud nomor 60 tahun 2011 tentang larangan sekolah seluruh jenjang miliki pemerintah melakukan penarikan biaya yang membebani kepada peserta didik dan orang tua dan wali siswa.

Seperti terjadi di SMA negeri 1 dan SMK negeri 2 Pilwali Kabupaten Polewali Mandar (Polman), maupun sekolah dalam jajaran Dinas Dikbud Sulbar.

Iuran pembayaran SPP termasuk biaya lainnya, misalnya biaya Poto untuk Ijazah bagi siswa kelas XII terus dibebani kepada peserta didik yang lakukan oleh oknum yang menangani kesiswaan dan fee-nya juga dapat dinikmati oknum penanggungjawab disekolah tersebut.

Bahkan setiap penerimaan siswa baru tahun pelajaran calon peserta didik juga dibebani pembayaran baju seragam OSIS dengan harga cukup signifikan dan diduga dapat mempertebal saku oknum pengelolanya.

Lebih ironis lagi, Inspektorat Provinsi Sulbar justru membuat kebijakan baru yang menginstruksikan seluruh sekolah dalam jajaran Dinas Dikbud Sulbar agar menghentikan bersama dan berlangganan media, baik cetak maupun online yang tidak bernuansa pendidikan atau ada kerjasama dengan Kemendikbud dalam bentuk MOU melalui animasi Kemendikbud RI,
Seperti disampaikan kepala SMK negeri  Polewali, Drs.H.Mustari, M.Pd melalui telepon selulernya, bahwa pihaknya diintruksikan dari Inspektorat Sulbar agar menghentikan kerjasama dan berlangganan media, baik cetak maupun online, yang tidak memiliki nuansa pendidikan sehingga dirinya langsung menghentikan berlangganan koran hari Radar Sulbar dan harian Radar Sulbar serta akan menyusul media lainnya seperti mingguan Indonesia pos media group termasuk media online yang selama ini sudah bermitra dan kerjasama.

“Saya harus taat sesuai instruksi inspektorat Sulbar, dan saya tidak mau ambil resiko yang bakal mempengaruhi posisi saya sebagai kepala sekolah,” pungkas Mustari

Laporan: Andira Sulbar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *