Seorang Pemuda Purwadadi Subang Diduga Dianiaya Tanpa Sebab, Kuasa Hukum Beberkan Pelakunya

Reportika.co.id || Subang, Jabar – Kasus penganiayaan dan Pengeroyokan seorang pemuda berinisial (R) warga Dusun Parapatan Desa Parapatan Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang, Jabar, telah melaporkan kejadian tersebut di kepolisian Sektor Purwadadi.


Sebagai Penasehat Hukum (R), Muhammad Sahid, SH Sabtu, (5/8/2023) kepada awak media mengatakan, jika pelaku diduga merupakan oknum Anggota Kepolisian yang berdinas di daerah Karawang.

“Penganiayaan tersebut bermula saat (R) sedang berkunjung ke salah satu rumah yang berada di Perumahan Griya Asri Prapatan Desa Prapatan Kecamatan Purwadadi, pada tanggal 24 Mei 2023 sekira pukul 16.00 WIB, saat (R) hendak berangkat ke warung yang kemudian terlibat adu mulut dengan seorang pelaku yang diduga anggota kepolisian karawang, yang tanpa di ketahui sebab (R) tiba-tiba di maki-maki dengan kata-kata kasar dan tidak lama didorong kearah tembok rumah sambil di cekik/dipiting oleh pelaku tersebut, tidak berhenti disitu pelaku menampar saudara (R) sebanyak dua kali. Dan tidak lama kemudian dia (R) diseret keluar pekarangan rumah dan mendapatkan tendangan kearah paha oleh satu orang lainnya dan saat itu ada pelaku lain yang ikut memukuli (R). Sehingga diduga pelaku berjumlah tiga orang,” Ujar Muhammad Sahid


“Saya tidak tau ada apa dan bagaimana sehingga itu (pemukulan) terjadi, saya juga tidak bisa melawan karena salah satu pelaku katanya seorang anggota dan sekilas saya melihat benda yang saya kira itu adalah beceng dari salah satu pelaku yang justru diketahui adalah warga sipil,” Tandas Muhammad Sahid menirukan suara R.


Dibantu dua orang temannya (R) berhasil diamankan dari kejadian tersebut, awalnya keluarga mengira (R) hanya mengalami memar-memar biasa sehabis kejadian tersebut namun naas selang beberapa minggu setelah kejadian (R) harus dilarikan ke rumah sakit yang berada di daerah Purwakarta guna untuk melakukan operasi, akibat adanya pembengkakan di daerah lambung yang menyebabkan pecah lambung.

Saat ini (R) sudah kembali dari rumah sakit namun tidak dapat melakukan kegiatan sehari hari bahkan harus berhenti dari pekerjaannya dan harus beristirahat selama kurang lebih satu tahun.

Orang tua korban saat ini kebingungan karena selain korban juga menjadi tulang punggung keluarga, dan juga perlu biaya yang tidak sedikit untuk merawat korban sampai dapat kembali pulih sediakala alhasil keluarga harus menjual ternak miliknya dan meminjam kepada tetangga sekitar untuk dapat mengobati dan untuk menyambung hidup sehari hari.

“Kendati demikian keluarga korban tidak mengetahui alasan kenapa anak mereka harus mengalami kejadian tersebut karena korban dalam pergaulan adalah anak yang cenderung pendiam dan tidak pernah membuat masalah bagi keluarga,” imbuh Muhammad Sahid

“Saat ini keluarga masih menunggu proses hukum yang sedang di lakukan oleh kepolisian, yang kurang lebih telah berlanjut dua bulan lamanya.
Akibat kejadian tersebut keluarga menjadi trauma dan mengalami kekhawatiran yang luar biasa karena salah satu pelaku adalah seorang anggota, dan khawatir apabila pelaporan yang telah mereka lakukan akan berdampak buruk bagi korban maupun keluarga korban kedepannya,”Pungkas Muhammad Sahid



Winata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *