Sangiang Kin : Kepulauan Menui Yang Indah Butuh Perhatian

Reportika.co.id || Morowali, Sulteng – Wilayah Kabupaten Morowali terbagi dua Wilayah, daratan dan kepulauan.

Wilayah daratan mulai dari batas Perbatasan Morowali Utara sampai Wilayah berbatasan dengan Sulawesi tenggara Kendari.

Saat ini menjadi wilayah yang cantik seksi disertai kekayaan hasil buminya. Seperti seorang wanita cantik yang diperebutkan. Alasanya karena wilayah daratan (pegunungan) menjadi incaran sejumlah Perusahaan Ternama Kelas Asia.

Terlepas dari rebutan, penampakan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur, pendidikan, kesehatan sistim perekonomian, sumber daya manusia, harga tanah yang meroket serta pendapatan daerah bukan menjadi rahasia umum lagi untuk dibahas, semuanya dratis meningkat.
Hal tersebut atas keseriusan pemerintah menggenjot program pembangunan

Berbicara hasil bumi daratan Morowali tak pernah berujung. Namun jangan pernah lupa Morowali juga mempunyai kawasan wilayah Kepulauan yang elok indah menawan disertai kekayaan laut yang melimpah, bila terkelola dengan baik dijamah para keterwakilan rakyat serta investor yang bergelut dengan kekayaan hasil laut.

Delsendir salah seorang pemerhati budaya dan dampak sosial asal Thailand didampingi seorang bapak Paru baya ( usia 70 an) Sangiang Kin mengaku asli penduduk Tombuku keduanya tampak sedang asyik santai sambil ngobrol di jembatan dermaga pelabuhan Kapal Angkut penumpang Morowali Kendari. Berencana akan menuju Kendari.

Keduanya tiba-tiba memanggil Reportika yang sedang asik memotret indahnya suasana gelombang laut sore hari. Begitu sampai ditempat keduanya berdiri. Kepada repotika Dell dengan nada sedikit terbata bata bertanya dan terjadi perbincangan.

“You jurnalis,” tanya nya.

“Ya benar pak,” Jawab Reportika.

Kemudian ambil tersenyum, Sangiang memperkenalkan kawannya.

“Ini adalah Mr.Dell dari Thailand, seorang diplomat pemerhati sosial saya menemaninya untuk berangkat ke Kendari,” katanya.

“Boleh kami dipublikasikan,” candanya.

“Ucapan saya hanyalah Kesan moral yang bisa diperhatikan oleh para keterwakilan rakyat sebagai pemimpin boleh juga para pemimpin yang mau memerhatikan satu daerah,” katanya

“Point pertama, Daratan Morowali saat ini dan kedapan telah menjadi negeri emas. investor bertebaran dimana-mana, Hasil bumi Morowali sudah membahana memukau bukan nasional lagi tetapi mendunia. Warga yang berada disekitar perusaahanpun sudah berubah status sosial dan finansialnya, malah warga yang berasal dari luar Morowali kebutuhan ekononinya mempuni, Tentu menjadi kebanggaan buat kami sebagai tuan rumah bisa memberikan kesempatan kepada warga lain untuk maju dan berkembang didaerah ini.
nasehat orang tua kami, jangan lupa hargai kami sebagai penduduk morowali yang menjadi hak paten kami jangan coba untuk dirampas,” pungkasnya.

“Ada hal-hal yang mesti di perhatikan oleh Pemerintah dan keterwakilan rakyat. kepulauan menui warganya juga penduduk Morowali merupakan saudara kita semua, masyarakat yang mempunyai pemimpin bukan menjadi masyarakat yang bingung untuk mengutarakan kebutuhan warga. Intinya masyarakat menui menginginkan pemberdayaan yang setara dengan warga yang berada didaratan, menikmati air bersih sesuai kebutuhan warga, alat penerangan arus listrik yang memadai terang menerang dipandang menjadi barisan pulau yang indah selain itu Kebutuhan makanan juga seperti sayuran bayangkan saja ketika ada pesta atau acara lain sayur mayur harus beli di Kendari, perihal itu yang menyimak langsung bakal iba, Nah dengan begitu yang dinginkan warga menui mohon diperhatikan padahal di lingkungan pejabat keterwakilan rakyat ada yang mengaku asal dari menui. Bentuk perhatian seriuslah yang dibutuhkan warga menui. kesejahteraan pemberdayaan serta akses jalan menjadi harapan utama masyarakat menui,”Pintanya

“Tak ada salahnya sebagai masyarakat biasa saya mengatakan apa yang dirasakan saudara-saudara saya di Menui,”tandas Sangiang

Darman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *