Reportika.co.id || Bahodopi, Sulteng – Sesuai Keterangan Warga Desa Keure dan Pihak keluarga Korban yang bernama Ami, yang mengatakan jika benar telah Dihantam oleh salah seorang oknum Sesuai Penuturan Warga Oknum Berinisial A merupakan salah seorang Anggota TNI yang saat ini Menjabat Kanit Intel Kodim 1311/Morowali.
Menghimpun informasi dari pihak keluarga korban, terjadinya tindakan Senonoh Hingga menyebabkan Ami (Korban) Mengalami Memar di bagian Leher akibat dicekik hingga dibanting belum lagi Jaket sobek karena ditarik paksa oleh Oknum tersebut, diinjak lalu dipukuli. Menurut warga perihal main hakim sendiri itu tentu mengundang tanda tanya oleh pihak keluarga, padahal diketahui Oknum adalah Aparat Negera yang Faham mekanisme Hukum.
Tukas warga yang melihat kondisi Ami, Kenapa oknum tidak bisa mengendalikan emosi atau mencari solusi melibatkan Pemerintah setempat, Untuk Menjadi Penengah atau instansi terkait, sehingga tidak terjadi Adu fisik yang mengancang nyawa sekaligus merugikan seseorang.
“Kami heran, kan yang bersangkutan (pelaku_red) merupakan seorang aparat, seharusnya bisa mengendalikan emosinya, agar semua permasalahan bisa diselesaikan dengan kepala dingin,” kata pihak keluarga.
Korban sendiri kepada Media menjelaskan, sesuai pengakuannya yang dilaporkan kepada Kepala Desa Keurea lalu mendapat arahan dari Kades untuk melaporkan perihal kejadian Kepada Komandan/Pimpinan POM TNI AD 1311 Morowali agar mendapatkan tindak lanjut sehingga masalah tersebut tertangani sesuai prosedur Hukum.
Pasalnya hingga berita ini ditayangkan korban Ami belum mendapat penanganan Visum et Refertum terkait derita fisik yang dialaminya.
“Saya sudah lapor ke pak Kades, beliau menyarankan agar saya segera melaporkan ke POM TNI,” kata Ami.
Kejadian terjadi hari jumat 28 juli 2023, sekira pukul 08.00 WITA, Ami hendak Melihat situasi lokasi kebunnya yang tepat berada di Desa Bahomakmur Kecamatan Bahodopi.
Ketika sampai dilokasi Ami kaget melihat kebunnya telah diobrak abrik alias digusur alat berat, Melihat kondisi kebunnya yang ditumbuhi sawit, Kelapa dan Pisang berantakan rebah tergusur Alat Barat, spontan menanyakan kepada oknum yang kebetulan berada dilokasi. Ami bertanya terkait kejadian tersebut.
“Kenapa melakukan penggusuran,” tanya Ami.
Sang oknum menyambut pertanyaan dengan nada tegas lokasi milikinya juga, keduanya saling bantah masing-masing mengklaim kepemilikan lahan.
Parahnya, Oknum mengklaim memiliki hak atas lokasi yang digusur, oknum merasa tidak terima dengan teguran Ami, musabab pertengkaran itulah maka terjadi reaksi pemukulan serius hingga Ami tak berdaya lalu berupaya membela diri dengan menghindari sekaligus menyelamatkan posisi yang hampir mengancam nyawanya.
Menurut keluarga Ami, untuk tindak pengembangan bila dilakukan, Ami telah Menyiapkan sejumlah Bukti kuat Foto Dan video guna dijadikan alat Bukti Fakta kejadian. Bila diperlukan dalam penyelidikan Kasus.
Hingga berita ini ditayangkan belum ada informasi lanjutan terkait pengembangan penanganan dari pihak yang menangani
DR