Reportika.co.id || Morowali, Sulteng – Proses Program pembangunan sandang, papan maupun pangan serta lainnya oleh Pemerintah Kabupaten Morowali secara berkesinambungan terlaksana terwujudnya dilakukan, nampak satu lagi penampakan program Kesehatan yang saat ini sedang diprioritaskan Sesuai yang di sampaikan Bupati Morowali Drs H. Taslim diruang Kerjanya kepada Reportika.
Dimna, dalam wacana tersebut direncanakan Pemkab Berencana akan Membangun 7 Rumah Sakit Umum di Wilayah Morowali.
“Alhamdulillah dari 7 Rumah Sakit Itu, saat ini 4 yang Terakomodir 1 RSU dibangun oleh PT.IMMIP, Kemudian yang 3 nya Pemerintah Morowali, sedangkan yang 3 lagi dalam tahap perencanaan. Selanjutnya dalam Waktu dekat ini, tepatnya di awal Bulan Agustus 2023. Pemkab akan melakukan Peletakan Batu Pertama pembangunan Rumah Sakit Umum di Weta Ponda Kecamatan Bungku Barat. Pembangunan Rumah sakit ditaksir menelan Anggaran 9 Miliar lebih untuk tahap Awalnya.
Kembali dijelaskanya Pembangunan RS tersebut merupakan upaya Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan urgen masyarakat khusus di bidang kesehatan, untuk itu pemerintah segera membangunnya, mengingat kita semua bisa melihat sendiri jumlah kuota penduduk Morowali yang semakin lama kian bertambah tentu saja kebutuhan utama di bidang pelayanan kesehatan harus dimaksimalkan,” jelas Taslim.
“Setiap kebutuhan masyarakat baik itu kesehatan maupun program lainnya yang dibangun atau disalurkan merupakan wujud dari tujuan pemerintah dalam menerapkan Morowali Sejahtera Bersama, sudah menjadi tanggung jawab kita semua untuk memfungsikan dan menjaganya,” Ulas Taslim.
“Berjalanya Program Pemerintah tentu harus dibarengi adanya saling memahami porsi dan posisi, berkolaborasi menegakan keterbukaan informasi publik, siap terhadap kritik membangun serta siaga memberikan pelayanan” hal itu bukan lagi rahasia umum” Selaku Bupati ” Menginginkan sistim keterbukaan informasi yang proposional ” sehingga setiap permasalahan ataupun kendala di lapangan mendapat solusi terealisasi dengan baik. Nah keterbukaan informasi yang dimaksud saling koordinasi lintas Pemerintah Baik itu Pemkab, Pemdes, pihak perusahaan maupun Lingkup Informan Publik Negara insan Pers, karena tanpa kritik ataupun koordinasi saran yang disampaikan ketika terjadi kendala akibat kekeliruan dilapangan yang tidak terjangkau oleh pemerintah atau lainya lalu tidak di konfirmasi baik itu melalui pemberitaan atau musyawarah. Maka akan menjadi sebab masalah yang kemudian terjadilah segelintir isu publik menyebabkan tak sedap untuk dilahap, bekerja sama berkolaborasi saling memahami posisi dan porsi, tentu akan lebih jelas terlihat manfaatnya, namun bila sebaliknya jika pemerintah atau siapa saja tidak ingin dikritik apalagi menyepelekan yang memberi saran karena merasa ego jabatan yang di emban, maka kedepan bakal berbagai tantangan yang akan dihadapi akibat tidak mau dikritik,” Pungkas Taslim
Hal senada juga disampaikan Kades Bahodopi yang akrab disapa Bung Ucok, menurutnya dalam melaksanakan program pembangunan yang dilakukan pasti ada kekeliruan yang tidak disadari, itulah hikmah dari saran ataupun kritik.
“Secara bersamaan dengan pelaksanaan program, tentunya, pasti ada kekeliruan, baik itu disengaja ataupun tidak, namun itu semua manusiawi, kita dapat mengetahui dititik mana kekeliruan itu terjadi, namun kita tetap jangan anti kritik,”Cetusnya
“Searah program Pemkab Morowali Sejahtera Bersama tidak dipungkiri saat ini khususnya warga di Desa Bahodopi bahodopi telah merasakan wujudnya, sembari berkata, orang bijak berpesan “Seyogyanya usaha atau upaya yang dilakukan Hasilnya dapat bermanfaat bagi masyarakat umum, bukan konsep semata Namun wujud. Sesuai Cerminan dari Sila Ke-5 Pancasila “keadilan sosial bagi seluruh Rakyat indonesia.” Itulah MSB bagi masyarakat Morowali. Demikian,”Ungkap Ucok.
Darman