Sahbandar Cs KPLP Wakai Togean Resahkan Awak Penumpang KM Manu Manu, Ada Deho Deho Didalam Bakso

Reportika.co.id || Amapana, Sulteng – Arus mudik khsususnya dari kepulauan togean menuju Pelabuhan induk kabupaten tojo una una terbilang padat, bayangkan saja Beberapa KM alias kapal laut yang berkapasitas 80 orang lebih disertai barang sampai doble 2 kali sehari untuk mengankut penumpang ungkap anjas salah seorang penunpang asal mangkagi kecamatan togean yang mewakili penumpang lainya kepada Media ini.

Menurutnya lebaran kali ini berbedah dengan sebelumnya paska cofid banyak warga yang berdatangan dari wilayah lain menjenguk, silaturahim ke keluarga di kepulauan.

“Sudah barang tentu sejumlah kapal laut yang melakukan operasi pengakutan drastis berlomba meraup Hasil dari penumpang bahkan sehari sampai 2 kali bolak balik mengantar penumpang. Pasalnya segesit apapun para awak kapal dan petugas sahbandar masih kewalahan melayani para penumpang akibatnya sebagian penumpang tidak mendapatkan tiket untuk mudik,”Tuturnya.

Ditempat terpisah, tepatnya dipelabuhan wakai beberapa orang penumpang kesal bahkan sampai geram terhadap pengaturan sahbandar yang tiba tiba menghentikan salah satu kapal laut penumpang KM Manu Manu.
Pasalnya KM Manu Manu tidak dibolehkan melanjutkan pengantaran penumpang ke pelabuhan Ampana. Sontak saja para penumpang Kaget disertai bingung.

Ketika media ini mengkonfirmasi salah seorang Awak ABK, KM Manu Manu, dengan nada pasra dan lesuh menjawab.

“Kami tidak bisa berbuat apa-apa, petugas Sahbandar menfonis petugas KP3 telah mengambil dokumen trayek rute pemberangakatn berdalih “KM Manu Manu tidak layak untuk mengantar para penumpang,” alasan itu tidak berdasar bahwa kapal hanya menggunakan satu mesin. Cetus ABK yang tidak mau namanya dipublikasikan,” Katanya

Sementara itu ditempat yang sama, ibu rumah tanggah nampak meneteskan air mata mengeluh sembari mengisahkan nasibnya yang hampir 3 jam terkatung katung dipelabuhan Wakai bersama beberapa orang lainya kisaran 30 orang lebih. Mengaku miris terhadap salah seorang petugas KPLP/KP3 pegawai sahbandar yang tidak mau bertanggung jawab atas tindakan rekan kerjanya tiba tiba memerintahkan KM Manu Manu agar tidak melanjutkan pelayaran.

“Padahal petugasl KP3 berinisial G (inisial) sudah mengawal KM Manu Manu dari hari sebelumnya mulai dari pelabuhan Ampana sampai ke pelabuhan Mangakagi kemudian balik lagi ke esokan harinya dari mangkagi ke pelbuhan Ampana. Mestinya dari Awal ada pemberitahuan.. Curiga lea ” Ada deho deho didalam bakso,” keluh sang Ibu sebut saja Muna.

“Ironisnya mengapa sudah melewati 3 pelabuhan malah diberhentikan pihak oleh sahbandar. Himbauan mesti nya dari awal bukan ditengah perjalanan selaku penumpang kami sangat kecewa terhadap petugas sudah pasti indikasinya merugukan pemilik kapal KM Manu manu, apalagi alsan dari petugas tidak jelas, Aneh bin ajaib kami menilai ada kerja sama dibalik pemberhentian ini. kepentingan menguntungkan pihak lain,”Keluh Muna

“Ga yang ingin ditemui. Menghilang lenyap, suasanapun makin memanas sebagian penumpang layaknya ayam yang dijemur diterik matahari, tidak ada tempat berteduh. Belum lagi ada penumpang yang bingung karena anaknya kurang sehat harus segera mendapat perawatan medis.. menyedihkan,” Tuturnya

Berselang beberapa jam kemudian untung saja ada salah satu kapal Feri milik pemerintah yang berlabuh dipelabuhan Wakai memberi tumpangan bagi warga yang ingin balik ke Ampana. Mau tidak mau walaupun harus menempuh waktu 10 jam lebih.

Naas nya keluarga yang mempunyai anak yang kurang sehat tersebut saat Di pelabuhan Wakai saat ini Masih dirawat di RSUD Ampana akibat pemberhentian tersebut.

Darman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *