Reportika.co.id || Polman, Sulbar – Sijago Merah Beraksi, rumah milik seorang pria bernama Syamsul nyaris saja ludes, sementara unit pemadam kebakaran (Damkar) milik Pemkab Polewali Mandar sedikit terlambat tiba di tempat kejadian perkara (TKP).
Dari informasi yang dihimpun wartawan Reportika di lokasi tersebut, diketahui jika ketelambatan unit Damkar tiba di lokasi kebakaran diduga pasokan air tangki Damkar terlambat diisi sehingga dapat mempengaruhi keterlambatan Armada pemadam tersebut terlambat tiba di TKP sehingga berdampak semakin besarnya kobaran si jago merah.
Walaupun sebagian besar warga secara gotong royong dengan menggunakan peralatan seadanya untuk berupaya memadamkan api dengan menggunakan air got dan comberan tetapi apinya terlanjur membesar dan melalap seluruh isi rumah maupun alat perbengkelan milik korban, Syamsul.
Dari pantauan wartawan Reportika, peristiwa kebakaran tidak bisa dipadamkan oleh warga, tetapi satu unit armada Damkar bernomor polisi DC 8119 CY lebih dulu tiba di TKP dan langsung beraksi dengan crew yang memang sudah terlatih, dan dibantu oleh warga, sehingga kobaran api mulai padam secara perlahan.
Dari peristiwa nahas tersebut, asap tampak membubung kelangit, membuat warga dalam Kecamatan Polewali khususnya warga yang tinggal tidak jauh dari TKP langsung berdatangan memadati jalan masjid Jami Tanro untuk menyaksikan langsung peristiwa kebakaran tersebut sehingga kerumunan warga menghambat armada menuju titik lokasi kebakaran.
Sementara itu warga yang tinggal di sekitar lokasi mengalami kepanikan luar biasa dan berusaha mengeluarkan barang- barang berharga dari dalam rumahnya termasuk mobil yang terparkir di garasi, yang bersebelahan titik kebakaran.
Hanya selan beberapa menit kemudian, dua armada tangki juga ikut mensuplai air dan langsung memasukan dalam tangki armada kehabisan air, yang sudah melakukan aksinya secara maksimal.
Berdasarkan informasi dilokasi, diketahui jika Syamsul (Korban Kebakaran _ red), sehari-harinya berprofesi sebagai mekanik dan penambal ban kendaraan roda dua juga menjual BBM jenis Pertalite, dan dibengkel miliknya itu juga terdapat setumpuk oil bekas dari pergantian oil kendaraan bermotor.
Bahkan sumber lain dilokasi menyebutkan, jika bengkel sekaligus tempat tinggal Syamsul bersama keluarganya telah lima kali (5x) mengalami kebakaran sehingga sebagian warga di TKP menyebutkan kalau terjadinya kebakaran hingga lima kali, lantaran korban tidak memperhatikan atau lalai melihat potensi bakal terjadinya pemicu kebakaran.
“Ya pak Syamsul sudah lima kali kebakaran rumahnya kan rumahnya menyatu sama bengkel juga, ada bensin, oli bekasi, dan lain-lain. Mungkin pak Syamsul kurang memperhatikan peralatan yang ada ditempat tersebut,” Tutur salah satu warga di lokasi.
Sementara itu, dilokasi tampak Sekretaris daerah (Sekda) Polewali Mandar, Ir. A. Bebas Manggazali, M.Si tampak sibuk mengatur dan menghubungi pihak Damkar via telepon selulernya agar segera datang di TKP dan mengerahkan dan menambah armada tujuh unit sehingga api cepat dipadamkan dan tidak menjalar kerumah warga lainnya.
Menurut Bebas Manggazali, berkat semangat dan kerja keras para kru armada Damkar, akhirnya kobaran api melalap seluruh isi rumah korban, dapat dikuasai dan dipadamkan dan hanya satu unit rumah terbakar.
“Alhamdulillah, walaupun sedikit terlambat namun dilokasi sudah dapat dikendalikan oleh tim Damkar, dan perlahan api sudah bisa dijinakkan, dan tidak merambat ke rumah lain,” Katanya.
Ketika ditanya mengenai keterlambatan unit pemadam kebakaran tiba di TKP, Bebas Manggazali menyebut hal tersebut memang dikarenakan adanya kesalahan teknis, yakni soal stok air di tangki unit Damkar.
Karena kurangnya cadangan pasokan air, Eks Kadis Naker dan Transmigrasi Pemprov Sulawesi Barat tersebut menjelaskan, adanya asumsi warga yang menilai kalau armada kekurangan air dan tidak bisa maksimal, sesungguhnya tidak perlu ditanggapi tetapi tugas utama para Crew Damkar adalah berkonsentrasi kepada titik kebakaran dengan upaya agar apinya cepat padam dan tidak banyak korban.
“Kita fokus saja soal pemadam api, dan soal terlambat dan pasokan air saya tidak mau menanggapi, yang paling penting api sudah berhasil dipadamkan,” Ujarnya.
Dalam kesempatan itu pula, Sekda Bebas Manggazali juga mengingatkan kepada Kasat Sat Pol PP Arifin Halim dalam kondisi darurat seperti ini semuanya harus konsentrasi terhadap titik kebakaran utamanya membantu menyelamatkan korban, bukan mengatur warga yang hanya datang untuk menyaksikan peristiwa kebakaran tersebut.
Terkait dengan peristiwa terbakarnya rumah lelaki Syamsul untuk kelima kalinya mengalami kebakaran dan upaya pemerintah seperti apa wujudnya, Bebas Manggazali menjelaskan, peristiwa seperti ini merupakan kewajiban Camat bersama jajarannya untuk menyampaikan kepada warganya agar tetap memperhatikan benda-benda disekitar kegiatan usahanya yang dianggap rawan dan bakal menjadi pemicu terjadinya kebakaran.
“Peristiwa kebakaran seperti ini yang telah berulangkali terjadi kebakaran dengan obyek yang sama, artinya perlu menjadi bahan evaluasi dan akan diperbaiki kedepan agar warga tetap memperhatikan secara serius potensi bakal terjadinya kebakaran,” pungkas Bebas Manggazali.
Peristiwa kebakaran terjadi hari Selasa tanggal 1 November 2022, sekitar pukul 9.30 WITA, dan api dapat dikuasai sekitar pukul 9.55 WITA. Hingga berita ini tayang, total kerugian belum diketahui dan peristiwa kebakaran tidak ada korban jiwa.
(ANDIRA MORDANI)