Retaknya Hubungan Jokowi dan PDI-P

Reportika.co.id || Jakarta – Pertemuan lima Partai Politik koalisi pemerintah seperti PAN, Golkar, Gerindra, PKB, dan PPP menimbulkan tanda tanya, sebab pertemuan tersebut tanpa kehadiran PDIP dan Nasdem.

 

Direktur Eksekutif Pusat Studi Politik dan Pemerintahan (Puspolrindo) Yohanes Oci menegaskan bahwa pertemuan kelima parpol pendukung pemerintah itu bisa terjadi terbentuknya koalisi besar pada pemilu 2024 guna melawan Nasdem, PKS, dan Demokrat yang sudah lebih dulu mengumumkan kandidat Capresnya yaitu Anies Baswedan.

 

“Ini arahnya bisa terjadi terbentuknya koalisi besar yang dibentuk oleh partai pendukung pemerintah saat ini untuk pemilu 2024. Ini menarik jika benar terbentuk kekuatan lima parpol ini dalam satu koalisi maka sangat mudah untuk memenangkan pemilu 2024 ketika melawan Nasdem, PKS, dan Demokrat yang lebih dulu mengusungkan Anies Baswedan,” ujar Yohanes Oci Direktur Eksekutif Pusat Studi Politik dan Pemerintahan (02/04/2023).

 

Menanggapi ketidakhadirannya PDIP dan Nasdem kembali dirinya menegaskan bahwa Nasdem karena sudah lebih mengumumkan kandidat capresnya sehingga dinilai bermain dua kaki sementara PDIP tidak hadir bisa saja terjadi keretakan hubungan antara PDIP dan Jokowi semenjak terjadinya penolakan dari kader PDIP terhadap Negara Israel untuk hadir dalam piala dunia U-20 yang rencananya digelar di Indonesia yang berujung pada pembatalan oleh FIFA.

 

“Ya, kalau Nasdem kan memang bermain dua kaki. Kenapa saya katakan dua kaki karena satu sisi ingin mengamankan posisi di kabinet tapi disisi lain sudah mengusulkan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden, sehingga mungkin atas dasar itu Nasdem tidak diundang untuk ikut pertemuan dengan kelima Parpol koalisi pemerintah saat ini. Sementara PDIP tidak hadir bisa saja terjadi perbedaan dan perdebatan antara Jokowi dan PDIP karena penolakan dari PDIP melalui kader mereka terkait hadirnya Israel dalam ajang piala dunia U-20 yang rencananya kemarin digelar di Indonesia, karena penolakan beberapa kader PDIP dan beberapa ormas maka FIFA membatalkan ajang tersebut untuk digelar di Indonesia sehingga Jokowi merasa kecewa terhadap PDIP atas sikap partai tersebut,” papar Dosen Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sutomo ini setelah menghadiri acara ngobrol politik bareng kaum milenial di Bekasi.

 

Ia menambahkan jika hubungan Jokowi dengan Partai PDIP saat ini sedang tidak harmonis sangat terlihat oleh publik dengan tidak hadirnya PDIP dalam acara pertemuan kelima parpol pendukung pemerintah walaupun Sekjend PDIP berasalan jika Megawati selaku ketua umum sedang ada agenda lain yang sudah dijadwalkan.

 

“Nampak sekali terlihat oleh publik bahwa saat ini hubungan Jokowi dan PDIP lagi tidak baik-baik saja. Dengan tidak hadirnya ketua umum Partai PDIP dan perwakilan kader PDIP dalam acara tersebut itu kan sebuah clue (petunjuk) yang sangat jelas sekali memberikan pesan ketidakharmonisan tersebut,” tutupnya. (Sule/Gr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *