Reportika || Kab Bekasi – Sajajar (Sajabar Jeung Ganjar) bersama pemuda Desa Cikarageman menggelar Pesta Rakyat Saba Desa jaga lembur, berupa kesenian Tradisional Sunda, yaitu Wayang Golek Giriharja 3 Putra Dalang Yogaswara Sunandar Sunarya Bandung.
Pesta Rakyat ini sekaligus memperingati Hari Pahlawan dan Hari Wayang, sebagai bukti nyata kepedulian Bacapres Ganjar Pranowo itu terhadap kesenian dan kebudayaan, Sunda salah satunya Wayang Golek, yang diadakan di Kampung Sawah, Desa Cikarageman, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Minggu (12/11/2023) malam.
Adapun acara tersebut berkolaborasi dengan ormas, LSM, Karang Taruna, kaum pemuda dan milenial setempat serta dimeriahkan lebih dari 20 padepokan silat yang ada di Kecamatan Setu.
“Ada sekitar 10.000 ribu orang hadir dari berbagai kalangan, tokoh-tokoh desa, sesepuh, pemuda desa, paguyuban wayang, sampai anak-anak,” ujar Ketua Sajajar (Sajabar Jeung Ganjar) Kabupaten Bekasi Gending Mahardika (27) kepada wartawan, Senin (13/11/2023) dini hari.
Gending mengatakan, adanya hiburan Pentas Seni Wayang Golek ini agar masyarakat dapat mengenal Kang Ganjar sebagai sosok yang merakyat dan peduli terhadap seni dan budaya, khususnya wayang golek kesenian Sunda.
“Acara ini sekaligus mengedukasi dan melestarikan kesenian Sunda. Harapannya kesenian dan kebudayaan Sunda ini semakin diminati pemuda pemuda agar terus lestari bersama Kang Ganjar,” tuturnya.
Selain itu kata dia, Kang Ganjar juga sangat peduli terhadap Palestina jauh sebelum Gaza dan perang berkecamuk di sana.
“Kang Ganjar menolak keras Israel datang ke Indonesia di Piala Dunia U-20, dalam acara ini mengajak masyarakat untuk sama-sama mendoakan warga Palestina di Gaza,” ucapnya.
Salah satu pemuda bernama Heri (23) yang datang sejak awal bersama teman-temannya mengaku sangat senang karena belum pernah ada pesta rakyat hiburan yang mendatangkan wayang golek sekelas Giriharja 3 putra Bandung dengan dalang Yogaswara Sunandar Sunarya.
Menurutnya, adanya acara hiburan pentas seni budaya seperti ini sangat bagus supaya kalangan muda-mudi mengenal budaya Sunda di zaman era digital. Oleh karena itu, dia mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan Sajabar Jeung Ganjar ini.
“Adanya pentas seni ini saya mewakili dari kalangan pemuda bisa mengingat kesenian budaya contoh seperti ini. Saya berharap budaya Sunda jangan sampai hilang di zaman digital sekarang,” katanya.
Ekka