Puluhan Anak-Anak Panti Asuhan Yayasan Komunitas Anak Maria Immaculatta Protes Adanya Tandon Folder Air

Reportika.co.id || Medan, Sumut – Panti Asuhan Yayasan Komunitas Anak Maria Immaculatta (K.A.M.I), Jl. Pondok Mitra Lestari, No.2 Blok C15, RT.007/RW.013 Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi terancam longsor. Hal itu disebabkan adanya pembangunan Tandon/Folder Air.

 

Irni Maryani (39), Pengurus Panti Asuhan Yayasan K.A.M.I mengungkapkan sejak adanya pemasangan Pasak Bumi beberapa bulan yang lalu itu sudah sangat menganggu dan membuat kekhawatiran akan gedung Panti yang bisa rubuh.

 

“Pembangunan itu sangat dekat dengan Panti. Saat pemasangan Pasak Bumi kami tidak komplain, apalagi kami tau ini Program Pemerintah. Kami tetap melaporkan ke pihak developer selalu pekerja, kami utarakan komplain secara besar-besaran begitupun ke RT/RW agar memperhatikan gedung panti yang mana ada puluhan penghuni,” terang Irni Maryani saat ditemui dilokasi kemarin.

 

Disinggung perihal Sosialisasi RT/RW akan adanya pembangunan tersebut, Irni Maryani mengatakan kalau RW bersosialisasi hanya lewat Grup WhatsApp berbentuk tulisan bukan secarik kertas. Dan itupun tidak setiap saat dilakukan.

 

“Bahkan ketika membuat lubang persis disamping panti kami itu tidak ada pemberitahuan, bahkan saya sampai ngecek grup WhatsApp Warga tidak ada pemberitahuan sama sekali. Harusnya ketika mereka bilang sudah nge-share di grup itukan sudah lama sekali. Mestinya beberapa hari sebelum ada pekerjaan warga dikasih tau. Sampai saya bertanya ke tetangga katanya mereka didatangi saat memberi tahukan akan adanya pekerjaan tapi tidak ke panti kami, padahal pekerjaan itu tepatnya ada disamping panti,” ungkap Irni Maryani.

 

Ketika adanya pengerukan buat katanya wadah Tandon Air, sambung Irni Maryani, itu terjadi longsor. Yang sampai menghancurkan rumah pemasaran tepat disamping Gedung Panti, tapi efeknya bisa ke panti.

 

“Untuk jerak yang lumayan saja dia bisa longsor bagaimana dengan jarak yang hanya 2 – 3 meter? walaupun kata pihak developer nanti akan kami pasang polisline. Itukan hanya sebatas tali yang jelas tidak berpengaruh jika longsor itu terjadi. Mereka memang bilang nanti akan ditembok, terus bawahnya itu nanti akan plaster. Dan pastinya pekerjaan itu tidak sehari dua hari, sedangkan tadi pagi sudah mengalami longsor,” paparnya.

 

Harapan kami kepada pemerintah, sambung Irni Maryani, kami sangat mendukung akan adanya pembangunan dan program pemerintah akan tetapi jarak, resiko-resikonya harus menjadi perhatian khusus.

 

“Dan dilakukan sosialisasi, warga sekitar pembangunan di ajak berkomunikasi agar tidak terjadi Miss komunikasi dan kami juga bisa menyiapkan antisipasi, setidaknya tak ada terjadi ketegangan antar warga. Kalau memang efeknya sangat mengganggu dengan kenyamanan warga apalagi kami ini di Panti Asuhan saat ini ada 50 Anak Panti dan 12 orang Pengurus. Apalagi ini Program Pemerintah, harusnya lebih tau apakah ini berdampak menyangkut nyawa seseorang, keselamatan. Kita tidak pernah tau akan kondisi alam,” ujar Irni Maryani.

 

Mungkin, lanjut Irni Maryani, sebagai manusia kita punya planning, tetapi yang lebih mengerti itu akan infrastruktur bangunan mereka, pihak developer. Kita tidak tau, namanya musibah alam. Buktinya sudah terjadi longsor.

 

(Sule)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *