Proyek Fisik Mengendap,Taqwa Gaffar Soroti Serapan Anggaran Tiga OPD Mitra Kerja Komisi III DPRD Wajo

Reportika.co.id || Wajo, Sulsel – Komisi III DPRD Wajo, menggelar rapat kerja bersama mitra kerjanya. Dalam rapat tersebut membahas laporan semester I pelaksanaan APBD tahun 2022, di Gedung DPRD Wajo, Senin 08/08/2022.

 

Tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang di undang yakni, Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda), Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) serta Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim).

 

Taqwa Gaffar pimpinan Komisi III usai rapat menjelaskan lambannya serapan anggaran mengakibatkan proyek fisik Pemerintah kabupaten Wajo masih banyak yang mengendap.

 

“Saat pemaparan pelaksanaan APBD 2022 tadi tiga OPD hadir Bappelitbangda, PUPR, Perkim bahwa Serapan anggaran tiga OPD ini masih jauh dari harapan, untuk semester l bulan Januari sampai Juni masih di bawah 50 persen,” Jelas Taqwa Gaffar.

 

“Dari semua mitra kerja kami, tiga OPD ini adalah induk, dengan alokasi anggaran tinggi, makanya diberikan perhatian dan pengawasan,” ujarnya.

 

Ketiga OPD dimaksud lebih lanjut yaitu, PUPRP sekitar 14.06 persen dari Rp154.201.451.858. Dinas Perkim 22,57 persen dari Rp12.119.542.458. Bappelitbangda 36,21 persen dari Rp8.270.514.963.

 

“Kita monitoring hal ini untuk kepentingan masyarakat, guna mendongkrak perekonomian kita, proyek fisik jalan diharapkan segera dikerjakan,”tegasnya.

 

Ketua DPD Nasdem Wajo ini, menyarankan para OPD menggenjot realisasi penggunaan anggaran tahun ini, serta para pemenang tender untuk mencairkan uang mukanya.

 

“Bagi proyek fisik yang sudah melakukan penandatanganan kontrak, maka uang mukanya bisa di cairkan 25-30 persen dari nilai kontrak, agar serapan anggaran bisa cepat berjalan dan tidak mengendap di kas daerah,”saran Politisi Nasdem Wajo.

 

Sementara Kepala Dinas PUPR kabupaten Wajo, Andi Pamenneri menyikapi hal ini menjelaskan bahwa sejumlah item proyek fisik sudah melakukan penandatangan kontrak, Baik dari APBD juga dana transfer pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).

 

“Yang mengajukan permohonan uang muka ada sekitar 17 item pekerjaan, namun baru sebagian rekanan atau kontraktor sudah mencairkan uang mukanya,”ujarnya.

 

Dari sejumlah kegiatan fisik,salah satu proyek yakni pembangunan jembatan Soreang Lopie di Kecamatan Belawa sudah melakukan pencairan uang muka. Apalagi alokasi anggarannya cukup besar.

 

“Seperti proyek pembangunan jembatan Soreang Lopie Kecamatan Belawa Rp14.121.167.000 di APBD. Sudah melakukan pencarian uang muka, dan masa pelaksanaan sudah berjalan,”jelas mantan Camat Keera

 

“Dimulai 16 Juni sampai 12 Desember 2022 dilaksanakan CV. Bintang Silalouw,”Tutupnya.

 

Bust

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *