Reportika.co.id || Morowali, Sulteng – Empat Calon Pasangan Bupati Morowali yang kini tengah bertarung meraih empati warga, para kontestan yang berusaha meraih simpati warga terbilang Sengit, para pendukung dengan cekatan melakukan sosialisasi maupun pencitraan pasangan yang didukungnya.
Memasuki pertengahan Bulan Oktober ini, alur waktu Penetapan yang dijadualkan KPU Kabupaten Morowali, berjalan dengan baik. Informasi yang dihimpun media ini sesuai keterangan pihak KPU dan informasi dari pihak Bawaslu menjelaskan belum ada yang melanggar aturan ataupun Jadwal kampanye.
“Temuan maupun bentuk pelanggaran fatal yang dilakukan masing masing pasangan, belum ada Fakta-fakta jelas masih sebatas asumsi penyebaran isu melalui sosial media, belum dapat dibuktikan masih sebatas informasi melalui via Handphone,” Ungkap Ketua Bawaslu belum lama ini.
Momen Pilkada bergulir secara dramatis dilingkungan warga tak bisa dipungkiri kontes konstalasi pilkada, beragam Statement Komentar nyeleneh maupun Sengol, sentil bukan hal lazim lagi, namun begitu pihak yang menanganinya mesti jeli lebih detail fokus pengawasan terhadap laporan maupun saran dari warga, segera menindak lanjuti, sehingga bukti fakta otentiknya tidak semata isu koar belaka.
Seperti yang telah terekam bahkan tersiar di beberapa media sosial, terlupakan ataukah memang tidak masuk dalam pelanggaran, pernyataan sepihak disampaikan sesama calon pasangan, menjelaskan adanya pengalihan lahan hak warga Desa Topogaru, Polili adalah kepentingan salah satu pasangan, apakah pemimpin seperti itu dinginkan warga, ditambah lagi seorang anggota dewan Tim kandidat dengan nada lantang mengumbar kinerja Pemerintah Keliru, menyebut nama salah seorang kandidat, bukankah pelanggaran, menjadi PR bagi yang menangani, sehingga tidak terkesan menunggu Laporan, lebih melakukan penelusuran ada apa dibalik pernyataan isu yang dikembangkan.
Semoga saja bukan By desain dimotori orang orang tertentu, wujud kolaborasi berjamaah yang mengukur kekuatan kandidat yang dimaksud merupakan lawan handal sulit untuk dikalahkan.
Berikut Tanggapan Warga.
Mengamati perjalanan prosesi Pilkada tokoh masyarakat Bungku Tengah, H Ahmad HD. Menyikapi ungkapan keberhasilan dari salah seorang Kandidat, hingga menjadi ending topik trendi, bahwa perubahan Infrastruktur Morowali sampai kepada Kesejahteraan selama 5 tahun terlihat hasilnya baik itu program pendidikan, Penambahan RSUD, Pembangunan pesantren, benar terlihat, namun bagaimana dengan keluhan para nelayan yang tak mendapatkan hak, warga yang terisolir, bahkan ada warga belum terjamah adanya penerangan listrik, penerima manfaat bantuan sosial, yang bukan pada pemilik hak, itukah keberhasilan.
“Mengukur keberhasilan pasangan Bupati, tentu harus bertanya kepada kepuasan masyarakat, jangan kepada lawan politik, Luar biasa kontes suasana Pilkada kali ini, sengit mendramai suasana. Bargening dibalik tirai ternyata pola kuatir ketangguhan lawan-lawan, berbalas pantun,”Cetus H Ahmad.
“Warga merasa dinamika politik tidak mesti dijadikan potokan karena irama nuansa perjalananya sering berubah ubah,” tuturnya, didampingi warga lainnya kepada media ini.
“arga hampir dibuat bingung, namun kami warga Bahomante memahami semua perihal dalam konstalasi politik adalah kos politik praktis, trik klasik guna menggoyahkan hati warga agar memihak. Perlu diketahui Apapun bentuk wujud pasangan RAHANTO, kami menilai sesuai kenyataan visi misi program unggulan RAHANTO Searah Harapan keinginan warga, mengingat warga Bahomante sempat mendapatkan janji semata. Untuk itu hadirnya pasangan Rahanto akan membawa perubahan, mewujudkan keinginan kami warga baik sebagai nelayan maupun petani termasuk UMKM, bagi kami pasangan RAHANTO tepat terpilih menjadi pemimpin di Morowali kedepan,”Tanda warga.
Darman