Reportika.co.id || Limapuluh Kota, Sumbar – Seribuan orang yang didominasi Bundo-bundo Kanduang dari seantero Luak 50 tumpah ruah di Lapangan Bola kaki Persada Danguang-danguang Nagari Guguak VIII Koto Kecamatan Guguak Kabupaten Limapuluh Kota, Minggu 10 Desember 2023.
Sejak Pukul 08.00 pagi sudah berbaris rapi Kelompok-kelompok tari di tengah Lapangan didepan sebuah Panggung besar.
Diatas langit pada ketinggian ± 300 kaki menderu-deru Paralayang Bermotor berkeliling membawa Spanduk besar dengan Tulisan H.Nurkhalis Dt.Bijo dirajo dan Festival Line Dance, setelah berputar-putar selama ± 1 jam, Paralayang bermotor akhirnya mendarat ditengah lapangan, hal tersebut sebagai penanda Festival Line segera ditabuh.
Kelompok-Kelompok tari tersebut merupakan Perwakilan Peserta dari 13 Kecamatan dari Kabupaten Limapuluh, 4 Kecamatan dari Kota Payakumbuh, 2 Kecamatan dari Kabupaten Agam.
Festival Line dance yang digagas dan dibuka secara resmi oleh Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Perwakilan Sumbar V (Payakumbuh-Limapuluh Kota) dari Fraksi Partai Gerindra, H.Nurkhalis Dt.Bijo dirajo.
Pemenuhan Aspirasi masyarakat tersebut bersumber APBD Provinsi Sumbar c/q Pokir H.Nurkhalis Dt.Bijo dirajo yang dilaksanakan Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar bekerjasama dengan Disparpora Kabupaten Limapuluh Kota.
Line dance merupakan olah tubuh dengan sentuhan koreografi/gerakan tari. Gerakan dari senam Line Dance diadaptasi dari langkah-langkah dasar berbagai jenis dansa, seperti rumba, salsa, cha-cha, merengue, waltz, hip-hop, dan lainnya.
Namun Festival Line Dance kali ini panitia mensyaratkan olah tubuh dengan menggandeng kearifan lokal yang diiringi genre musik khas Minang kabau dengan judul lagu Mak tachi.
Berturut-turut dibuka oleh Kelompok Tari dari Kecamatan Akabiluru, Harau, Suliki, Gunuang Omeh, Kapur IX, dst acara menjelang siang semakin meriah.
Kekompakan para peserta Festival Line dance dalam koreografi indah olah tubuh mereka menjadi hiburan tersendiri bagi Penonton yang hadir.
“Festival Line dance ini usulan dari komunitas Usila (Usia Lanjut) kabupaten Limapuluh Kota,” ungkap Nurkhalis dalam pidatonya.
“Tujuan utama dari Festival Line dance ini adalah untuk mempererat jalinan silaturahmi antar komunitas-komunitas Usila di seantero Luak 50 dan sekitarnya,” tukuknya.
Disamping itu Dt.Bijo juga berharap dengan banyak mengolah tubuh dalam sebuah tarian bisa meningkatkan kesehatan para komunitas Usila, selaras dengan motto Usila yakni : “Sehat dimasa tua dan sehat dalam beribadah”.
“Jika kita bisa semua bisa menjaga kesehatan dengan olah tubuh tersebut, tentu bisa terus produktif hingga masa masa lansia kita,” imbuhnya.
Dalam Festival Line Dance Panitia sudah menyiapkan hadiah-hadiah menarik bagi peserta dan pemenang yang bisa dibawa pulang.
RH