Perbedaan Penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah, Habib Rizieq : Tak Perlu Ikut Pemerintah

Reportika.co.id || Jakarta – Tahun ini penetapan 1 Syawal 1444 Hijria ada perbedaan, antara PP Muhammadiyah dengan Pemerintah. Muhammadiyah sudah jauh – jauh hari menetapkan awal puasa Ramadham yaitu 22 Maret dan idul fitri pada 21 April atau 29 Ramadan 1444 H.

Dan pemerintah dengan PBNU lainnya masih menanti penampakan bulan baru atau hilal lewat peneropongan langit. Sedangkan Habib Rizieq Shihab mengungkapkan bagaimana perhitungan penetapan 1 Syawal atau hari Raya Idul Fitri.

“Beliau memiliki ilmu dan mempraktikkan ilmu yang beliau miliki terkait ilmu falak dan perhitungan jatuhnya 1 Syawal 1444 H,” kata Juru Bicara Habib Rizieq, Aziz Yanuar,

Kendati pandai dalam ilmu falak namun pihaknya menyerahkan penetapan hari raya Idul fitri kepada pemerintah dan ormas lainnya.

“Namun beliau menyerahkan kepada masyarakat untuk ikut pemerintah ataupun ormas lain yang berkompeten dalam hal tersebut sesuai dengan ijtihad pihak yang berilmu tersebut,” tuturnya.

Aziz Yanuar menegaskan bahwa perbedaan dalam menentukan lebaran Idul Fitri merupakan kekayaan khazanah dalam ilmu fiqih dan dunia islam.

“Tapi perlu digaris bawahi bahwa perbedaan pendapat dalam penentuan tersebut bukan merupakan masalah karena membuktikan khazanah ilmu dan kedewasaan masyarakat dalam menyikapi perbedaan dalam hal Fiqih dalam dunia Islam,” ujarnya.

(Sule)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *