Reportika.co.id || Palas, Lampung Selatan – Wanita Hindu Dharma indonesia (WHDI) Desa adat Bali agung Kecamatan Palas Lampung Selatan melaksanakan musyawarah serahterima kepemimpinan 2024-2029, Ni Wayan Sri Wahyuningsih ke Ni Made loh wati yang dilaksanakan dipure puseh kerti buana Selasa, 14/5/2024.
WHDI merupakan organisasi sosial kemasyarakatan bagi wanita yang beragama Hindu, yang bersifat mandiri, tidak bernaung di bawah salah satu organisasi politik dan menghormati Parisada Hindu Dharma Indonesia sebagai majelis tertinggi umat Hindu
Dan juga sebagai wadah/organisasi wanita yang bergerak dalam bidang sosial kemasyarakatan & keagamaan guna menampung aspirasi & kreatifitas,
“Ucapan terimakasih kepada ibu-ibu Whdi desa adat Bali agung yang telah memberi kepercayaan kepada saya mengemban tugas untuk kita bersama,” ucap Ni Made Loh Wati.
Ia juga akan selalu berharap bimbingan dan masukan dari anggota WHDI, karna tanpa anggota kami tidak bisa berbuat apa-apa, besar harapan saya kepada anggota agar kita selalu bersinergi dalam kegiatan-kegiatan apa pun yang ada dilingkungan masyarakat tanpa pamrih.
“Semoga apa yang menjadi cita cita Wanita Hindu Dharma indonesia (WHDI) dapat tercapai dan menjadi wadah bagi umat sedarma terkhusus ibu-ibu WHDI ,”tuturnya.
Nyoman Ade selaku Parisada kecamatan Palas memberi support dan ucapkan selamat kepada ketua baru semoga didalam melaksanakan tugas dapat bekerja sesuai poksinya dan dapat membawa organisasi ini menjadi lebih baik slalu bersinergi tidak mengeluh.
“Kami berharap kepada Wanita Hindu Dharma indonesia (WHDI) adat desa Bali agung semoga dapat menjadi sebagai wadah kegiatan sosial baik di kegiatan keagamaan (pure) atau di masyarakat umum, semoga kedepannya menjadikan organisasi yang dapat meningkatkan kepedulian kehidupan orang banyak,” ucapnya.
Acara dihadiri ketua Adat desa Bali agung Made sujana, Parisada kecamatan Palas Nyoman Ade tokoh adat dan anggota WHDI masing-masing Banjar (Dusun).
Setelah itu dilakukan serah terima dan Poto bersama oleh pengurus lama kepada pengurus yang baru.
Made.