Reportika.co.id || Wajo, Sulsel – Bupati Wajo, Amran Mahmud, berkeinginan pada masa kepemimpinannya Kabupaten Wajo bisa menerapkan sistem smart city atau kota cerdas. Beragam terobosan dilakukan untuk mewujudkan hal itu. Dengan sistem smart city diharapkan bisa meningkatkan berbagai jenis pelayanan kepada masyarakat.
Salah satu upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo untuk menerapkan sistem smart city adalah menjalin kerja sama dengan pihak ketiga. Senin (8/8/2022), Bupati Wajo, Amran Mahmud, bersama Wakil Bupati, Amran, menerima audiensi dari Direktur PT Kemala Inti Solusi, Farid Ishak, bersama jajaran.
Perusahaan yang bergerak di bidang sistem integrator software dan hardware itu datang menawarkan konsep investasi dan pengembangan smart city di Bumi Lamaddukelleng. Untuk tahap pertama, yang disasar adalah rumah sakit dan integrasi sistem air bersih.
“Pada kesempatan ini tentu kita ingin mendapatkan informasi melalui presentasi yang akan disampaikan oleh PT Kemala Inti Solusi sekaligus mendukung Pemerintah Kabupaten Wajo dalam pengembangan smart city. Apalagi PT Kemala Inti Solusi ini sudah membantu beberapa daerah di Indonesia, termasuk DKI Jakarta untuk pengembangan smart city,” kata Amran Mahmud.
Amran Mahmud berharap sistem smart city kelak bisa betul-betul dirasakan keberadaan atau manfaatnya bagi masyarakat, baik dalam hal layanan, mempercepat informasi, serta penyelesaian masalah yang ada.
“Misalnya, nanti kita ingin mengetahui dengan cepat bagaimana pelayanan di rumah sakit atau puskesmas, bagaimana riwayat pengobatan setiap pasien, kita harapkan nanti sudah ter-database,” ucap Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Wajo ini.
Amran Mahmud berharap nantinya bisa terjalin kerja sama dengan PT Kemala Inti Solusi. Perangkat daerah di lingkup Pemkab Wajo pun diharapkan menghadirkan konsep smart city dalam layanannya.
“Berdasarkan hasil diskusi kami dengan Direktur, PT Kemala Inti Solusi ini menawarkan investasi dengan tidak memberatkan penganggaran di APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah),” kata Amran Mahmud.
Sementara, Wakil Bupati Wajo, Amran, menjelaskan bahwa smart city suka atau tidak suka pasti akan diterapkan. Ketika tidak mampu menerapkan, kata dia, maka daerah akan tertinggal. “Memang berat di awalnya, tapi ending-nya nanti akan dinikmati untuk kesejahteraan masyarakat,” terang Amran.
Pertemuan ini turut dihadiri jajaran kepala perangkat daerah lingkup Pemkab Wajo, camat, direktur rumah sakit, kepala puskesmas, Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM Wajo), Andi Dedy Iqbal, serta undangan lainnya.
Sebelumnya, Wajo menjadi salah satu dari tiga kabupaten yang terpilih mendapatkan pendampingan smart city dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Bust).