Oleh : Mairisa elvia
Mahasiswa Program Magister Akuntansi UNAND
Reportika.co.id || Opini – Pelanggaran etika profesi yang terjadi pada lingkungan bisnis tidak hanya sekedar isue saja, terdapat beberapa kasus pelanggaran etika profesi akuntan di dalam lingkungan bisnis. Bahkan dengan berkembangnya jasa akuntan publik, banyak KAP yang tidak mematuhi etika akuntan publik. Auditor sebagai mekanisme tata kelola yang penting, memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas informasi keungan (Hou, Li, Xu, & Zhou, 2023). Sikap indenpendensi dari akuntan publik, perlahan juga hilang, karena sebagian mereka cenderung bekerja sama dengan klien mereka sendiri.
Seperti pada skandal Lehman Brother pada tahun 2008. Lehman Brother adalah Bank Penyalur Kredit Pemilik Rumah (KPR) terbesar no 4 di USA, yang mana Lehman Brother merupakan penyalur rumah terbesar di USA yang sudah berusia 150 tahun. Kebangkrutan Lehman Brother pada September 2008, sampai menyebabkan Amerika Serikat mengalami krisis ekonomi global terbesar yang pernah ada.
Pada tahun tahun 2007, kas mereka mengalami peningkatan, dari $5.987 di tahun 2006, menjadi menjadi $7.86 . Secara finansial, bank Lehman Brother kuat dan solid pada tahun 2007. Namun pada tahun 2008, Lehman mulai mengalami masalah. Seseorang peneliti yang berasal dari firma hukum Jenner & Block, Anton Valukas, mengemukakan alasan dari runtuhnya Lehman Brothers sebagai lembaga keuangan terbesar Amerika Serikat, pada tahun 2008 itu.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh firma hukum ini mendapati, aliran dana kredit dari berbagai bank yang terhenti, dikarenakan bank kehilangan kepercayaannya satu sama sama lain, Meskipun Lehman Brother membukukan hasil keuangan Lehman yang kuat di tahun 2007. Pada awal 2008, masalah ini diperparah oleh eksodus klan besar-besaran dan hilangnya nilai saham secara drastis. Selain itu, Lehman Bank telah gagal menemukan mitra strategis yang kuat untuk diakuisisi oleh banyak perusahaannya. Bank kemudian berusaha untuk mengajukan perlindungan Bab 11 pada tanggal 15 September 2008. Pengarsipan menunjukkan bahwa Lehman menutup pintunya dengan aset $ 639 miliar dan utang $ 613 miliar. Terjadinya kebangkrutan tersebut telah menjadi rentetan di pasar saham.
Misalnya, DJIA turun lebih dari 500 poin tepat setelah kebangkrutan Lehman Brother. Kebangkrutan bank juga menyebabkan pergerakan besar-besaran di pasar uang. Pasar uang elektronik dapat ditutup karena hilangnya kepercayaan investor dan melimpahnya likuiditas. Lehman memiliki terlalu banyak aset tidak likuid, terutama hal-hal seperti real estat komersial dan residensi.(Purnomo)
Alasan kegagalan Lehman Brother bukan hanya satu faktor, tetapi banyak alasan yang membuat Lehman gagal. Dibuka oleh peneliti bernama Anton Vallukas dari firma hukum Jenner & Block. Penyebab utama kebangkrutan Lehman Brothers adalah jaminan dari kreditur perusahaan, yang berdampak langsung pada kewajiban perusahaan (Amboro, 2008). Pada saat itu, JP Morgan Chase & Co dan Citigroup menuntut tambahan $ 21 miliar sebagai jaminan ketika Lehman Brothers terguncang.
Dan saat itu Auditor Ernst & Young yang merupakan auditor keuangan Lehman Brothers juga dinilai lalai, dengan melaporkan hasil audit palsu tentang keunganan lembaga keuangan terbesar dan bergengsi di AS tersebut. Selain itu, terjadinya penyesatan informasi secara material didalam akuntansi Lehman Brother. Auditor Ernst & Young, mengatkan bahwa Lehman Brother melakukan rekayana akuntansi dengan tujuan menutupi utang sebesar 50 Miliar dolar Amerika Serikat di dalam pembukuannya. Dan Auditor Ernst & Young, menyadari kecurangan yang dilakukan oleh Lehman Brother, dan dia sebagai auditor saat itu menutupi kecurangan tersebut.
Dari kasus global yang terjadi pada tahun 2008 itu, dapat lihat, bahwa terjadi pelanggaran etika profesi yang dilakukan oleh Lehman Brother dan KAP Ernst&Young. Yang mana KAP Ernst&Young sengaja melaporkan hasil audit palsu tentang keuangan Lehman Brother. Tidak hanya itu, Ernst & Young juga mengetahui bahwa eksekutif Lehman Brothers salah menilai bisnis dengan tujuan memanipulasi neraca perusahaan. Ernst & Young tidak pernah mengeluarkan opini agar tidak mengekspos krisis keuangan Lehman Brothers.
Lehman Brother Bank sengaja memanipulasi laporan keuangan dengan tujuan menutupi hutang 50 miliar dan memungkinkan pengguna laporan keuangan terjebak dalam laporan yang sebenarnya tidak dapat dipertanggungjawabkan. Sementara Ernst & Young tidak menerapkan prinsip-prinsip perilaku profesional, seperti integritas yang menggambarkan sikap jujur sebagai akuntan publik, objektivitas sebagai sikap mental yang tidak memihak, perilaku profesional yang mengharuskan mereka untuk menahan diri dan tidak menyinggung profesi mereka sebagai akuntan publik dan kepentingan publik yang mengharuskan mereka bekerja sama demi kepentingan publik, seperti kreditur, investor dan lain-lain.
RA