Pekerjaan JITUT Dinas Pertanian Kampung Rawakuda Dipertanyakan

Reportika.co.id ll Kabupaten Bekasi jabar

Pekerjaan JITUT pembuatan saluran air di Kampung Rawakuda perbatasan antara Desa Karangharum dan Desa Mekarjaya, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, mendapat perhatian serius dari Ketua Lembaga GRPPH – RI DPW Jawa Barat Brian Shakti.

 

“Brian menyampaikan pendapatnya kepada wartawan Reportika.co.id, Selasa 21/03/2023 di lokasi, jik terdapat batu-batu yang bekas atau yang ada dilokasi yang digunakan kembali, dan tidak terpasang papan informasi.

 

“Pekerjaan JITUT untuk pembuatan lening saluran air ini patut kita pertanyakan kepada pihak Dinas terkait, khususnya Dinas pertanian yang membidanginya,dan akan kita sampaikan juga kepada PPTK.

 

“Seperti kita lihat bersama, dalam pengerjaanya masih memakai batu kali lama yang sebelumnya telah ada, jelas ini tidak sesuai dengan RAB, Belum lagi tidak di pasangnya papan kegiatan proyek yang menambah kuat dugaan saya kental adanya unsur KKN,”jelasnya.

 

“Kita juga tahu masih menurut Brian, papan informasi kegiatan wajib di pasang, sebagai bentuk dari keterbukaan informasi yang sudah di atur dalam Undang Undang KIP No 14 Tahun 2018, agar supaya semua unsur dan elemen masyarakat dapat turut serta dalam pengawasan.

 

Banyak saya temukan dan menjadi dugaan pihak rakanan kontraktor melakukan kecurangan demi meraup keuntungan yang besar semata,

Para pekerjapun tidak di bekali dengan APD ( Alat Pelindung Diri ), hal ini sudah di terangkan dalam Undang Undang No 1 Tahun 1970 sebagai aturan pokok K3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja P2K3 yang merupakan kawajiban perusahaan pada pekerja,”papar Brian.Shakti.

 

“Sambung Brian, Lembaga GRPPH – Ri akan segera bersurat, dalam hal ini juga kita akan pertanyakan mengenai panjang kegiatan pembuatan saluran air ini, karena informasi dari anggota saya di lapangan panjang saluran tidak sesuai dari pengukuran panjang awal, yang infonya tidak di perbolehkan sama petani, yang jadi pertanyaan akan di kemanakan sisa kerjaannya,”tutup Brian.

 

Ramzi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *