Peduli Gizi Cegah Balita Stunting YBM PLN Salurkan 100 Bingkisan Bantuan

Reportika || Palembang – PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Sumatera Bagian Selatan bersama Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN dan Persatuan Istri Karyawan Karyawati (PIKK) PLN melaksanakan program Peduli Gizi untuk Balita dalam Mencegah dan Menangkal Balita Stunting pada Rabu (25/10) yang bertempat di kantor PLN Upin Sumatera Bagian Selatan.

Manajer PLN UP2B Sumbagsel sekaligus Dewan Pembina YBM PLN UP2B Sumbagsel, Turyanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan rutin yang dilakukan oleh YBM yang bekerjasama dengan PIKK. Dana yang digunakan oleh YBM adalah dari zakat, infaq dan sedekah pegawai PLN yang dihimpun setiap bulan.

“Ini adalah bentuk edukasi bahwa PLN hadir tidak hanya persoalan listrik saja, tetapi PLN hadir juga di tengah masyarakat dalam bentuk lain seperti YBM. Dan ada juga dalam bentuk CSR atau TJSL kepada masyarakat,” ungkap Turyanto.

“Kami juga berharap bantuan yang diberikan bermanfaat khususnya dalam mendukung program pemerintah mencegah dan menangkal gizi buruk dan stunting, serta agar anak-anak generasi penerus kita lebih sehat, cerdas, dan semangat,” tambahnya. Pada kesempatan ini, Turyanto juga memohon dukungan masyarakat agar seluruh petugas PLN diberi kemudahan dan kelancaran dalam bekerja menjaga keandalan kelistrikan.

Ketua YBM PLN UP2B Sumbagsel, Suarpan, dalam laporannya menyampaikan bahwa pada kesempatan ini santunan yang di salurkan sebanyak 100 paket dalam bentuk sembako dan uang tunai. Pemberian santunan ini dilakukan guna mendukung program pemerintah dalam mencegah dan menangkal anak-anak yang berpotensi mengalami gizi buruk atau stunting, serta menyambut Hari Listrik Nasional (HLN) yang ke 78 yang jatuh pada tanggal 27 Oktober 2023.

Pada kesempatan yang sama Team Leader K3L dan Keamanan, Agung Sutra Satria, turut memberikan edukasi tentang bahaya listrik pada masyarakat dan sistem manajemen pengamanan. Agung menyampaikan bahwa gangguan listrik bisa disebabkan oleh petir, pohon, layang-layang, binatang dan yang lainnya. Untuk itu masyarakat dihimbau agar jangan membangun rumah terlalu dekat dengan jaringan PLN, menanam pohon, bermain layang2 dan membakar sampah serta aktifitas lainnya yang berpotensi menyentuh jaringan listrik PLN.

“Bahaya yang sering terjadi di dalam rumah tangga dan tidak disadari adalah penggunaan stop kontak yang bertumpuk dan berlebihan, karena hal ini bisa menyebabkan terjadinya kebakaran,” jelas Agung.

Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *