PDAM Tirta Mandar Tak Punya Anggaran, Warga Majene Terancam Kesulitan Air Bersih

Reportika.co.id || Majene, Sulbar – Pasca banjir bandang di kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar dan Kabupaten Majene November 2022 lalu dengan memporak- porandakan sejumlah fasilitas umum termasuk infrastruktur sarana dan prasarana disejumlah titik dalam wilayah Kecamatan Tinambung, baik ruas jalan, dan bahu jalan maupun jembatan dan fasilitas lainnya termasuk mesin pompa pengadaan air bersih milik PDAM Tirta Mandar Kabupaten Majene.

 

Banjir tersebut membuat mesin pompa instalasi milik PDAM Tirta Mandar, Kabupaten Majene di Desa Galung Lombok Kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar, sebagai sumber mata air pengadaan suplai air bersih yang dikelola PDAM Tirta Mandar Kabupaten Majene, hanyut, dan tenggelam akibat terjadinya banjir bandang, yang diguyur hujan cukup lama pada bulan November 2022 lalu.

 

Akibat rusaknya komponen mesin pompa pengadaan air bersih di Desa Galung Lombok Kabupaten Polewali Mandar alami kerusakan total, pelayanan air bersih yang dikelola PDAM Tirta Mandar Kabupaten Majene untuk melayani ribuan pelanggan air bersih tidak maksimal, dan konsumen pemakai air bersih yang dikelola PDAM Tirta Mandar Kabupaten Majene mengalami keresahan karena kebutuhan air bersih disuplai pihak PDAM Tirta Mandar Kabupaten Majene tidak maksimal dan lancar.

 

Kejadian tersebut bahkan sebagian dari pelanggan terpaksa menggunakan air galong untuk kebutuhan setiap harinya yang harganya cukup dirasakan bagi pelanggan PDAM Tirta Mandar Kabupaten Majene khususnya pelanggan air bersih yang penghasilannya hanya pas-pasan.

 

Termasuk Mahasiswa Unsulbar yang tinggal di kost juga menjerit karena suplai air bersih yang dikelola PDAM Tirta Mandar Kabupaten Majene, sejak pasca rusaknya mesin pompa air di desa Galung Lombok Kecamatan Tinambung, Polman hingga sekarang belum berfungsi dan pasokan air bersih dari Abaga di kecamatan Banggae Kabupaten Majene tidak mampu memenuhi konsumen secara maksimal karena jadwalnya hanya satu kali setiap Minggu dan airnya tidak lancar.

 

Sementara pihak PDAM Tirta Mandar Kabupaten Majene sebagai pengelola air bersih, terpaksa menyambung dari sumber air di Abaga yang selama ini melayani pelanggan sektor perkotaan Majene sehingga air bersih yang memenuhi kebutuhan warga pemakai air bersih yang dikelola PDAM Tirta Mandar Kabupaten Majene, sejak tidak berfungsinya jaringan instalasi dari Desa Galung Lombok di Kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar itu, tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumen pemakai air bersih dan pihak PDAM Tirta Mandar Kabupaten Majene sebagai penanggungjawab pengadaan air bersih.

 

Akhirnya, PDAM Tirta Mandar tampaknya tidak mampu memenuhi kebutuhan pelanggan secara maksimal lantaran air mengalir hanya sekali setiap Minggu dan airnya tidak lancar. Hal tersebut diperparah lagi dengan isu pihak PDAM Tirta Mandar Kabupaten Majene tidak memiliki anggaran yang jumlahnya cukup besar untuk perbaikan mesin pompa yang rusak akibat banjir bandang dan sungai desa Galung Lombok sebagai sumber air bersih PDAM Tirta Mandar Kabupaten Majene, membuat dan meluap hingga pemukiman penduduk dan merusak sejumlah fasilitas infrastruktur lainnya disejumlah titik dalam wilayah kecamatan Tinambung dan sekitarnya.

 

Menyikapi fenomena tersebut, Wartawan Nasional Reportika.co.id menghubungi Direktur PDAM Tirta Mandar Kabupaten Majene, Ir. Muhammad Arlin Aras secara gamblang menuturkan, akibat banjir bandang melanda wilayah Kecamatan Tinambung dan sungai desa Galung Lombok meluap membuat mesin pompa air bersih milik PDAM Tirta Mandar Kabupaten Majene alami rusak berat dan untuk sementara tidak bisa berfungsi, sehingga pihak PDAM Tirta Mandar Majene melakukan upaya membuka dan menyambung keran air bersih dari sumber air bersih Abaga di Kecamatan Banggae kota Majene, yang selama ini dimanfaatkan sebagai sumber air bersih untuk memenuhi kebutuhan konsumen pemakai air bersih disektor kota Majene, yang jumlahnya sekitar 2000 lebih.

 

Menurut Ir. Arlin Aras, untuk sementara pihaknya membagi jadwal dengan melayani konsumen pemakai air bersih sejumlah titik sektor wilayah timur yang terkena imbas pasca rusaknya mesin pompa air di desa Galung Lombok kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar dan sektor perkotaan hanya 1X 24 jam dan jadwalnya dirubah secara bergilir.

 

“Terkadang jadi masalah dan sorotan dari warga pelanggan PDAM, ketika air dimaksimalkan ke sektor terkena imbas, dan sektor kota berteriak, apalagi debit air Abaga belum bisa memenuhi kebutuhan air bersih pelanggan PDAM Majene yang mencapai 2000 lebih secara maksimal, utamanya pada musim kemarau di bulan Januari hingga April, bahkan sampai bulan Juli mendatang, sehingga pihaknya terus berupaya mencari sumber pembiayaan perbaikan mesin yang jumlahnya mencapai Rp 4 miliar dengan menghubungi pihak terkait karena PDAM tidak memiliki dana sebanyak itu, dan jam kedua hari ini (Rabu_red) sebentar dirinya menghadap kepada Ketua Komisi II DPRD Majene untuk membicarakan masalah ini, untuk minta dukungan politik mencari solusi dalam menanggulangi anggaran sebanyak itu sehingga kebutuhan air bersih terhadap pelanggan segera terpenuhi”, kata Arlin Aras, yang mengaku mantan aktivis HMI dan Jurnalis media Kampus di Unhas puluhan tahun silam.

 

Ketika ditanya, waktu penyelesaian perbaikan mesin pompa instalasi PDAM Tirta Mandar Majene, yang rusak di desa Galung Lombok Kabupaten Polman. Arlin Aras, menegaskan, “Sesungguhnya hanya masalah anggaran untuk perbaikan mesin yang tidak bisa lagi berfungsi karena komponen mesin terkena banjir, dan tergantung penganggaran kalau cukup anggaran kita butuhkan sekitar Rp 4 miliar pasti semuanya bisa diselesaikan,” Katanya

 

“Hanya saja, kita membutuhkan proses utamanya lobi- lobi politik agar kedepan bisa di alokasikan anggaran perbaikan mesin termasuk komponen yang tidak bisa berfungsi, jika perlu mesin pompa harus diganti baru”, pungkas Arlin Aras.

 

Jurnalis: ANDIRA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *