Reportika.co.id || Kota Bekasi – Pasca tragedi kecelakaan maut truk kontainer di Bekasi yang menelan 10 korban, dan kebanyakan merupakan siswa SDN Kota Baru 02 dan 03 Kota Bekasi.
Laka maut tersebut sampai mendapat perhatian khusus dari Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait.
Arist Merdeka Sirait mendatangi langsung SDN Kota Baru 02 dan 03, tak hanya itu, arist mendatangi Rumah Sakit Ananda yang lokasinya berdekatan dengan terjadinya laka maut tersebut, Secara khusus Arist menjenguk siswa SDN Kota Baru untuk memberikan support.
Kepada para guru maupun Kepala Sekolah yang masih dalam keadaan shock karena kehilangan sejumlah siswanya akibat kecelakaan tersebut Arist mengucapkan bela sungkawa, juga memberikan dukungan moril agar pihak sekolah tidak trauma, terhadap musibah yang terjadi.
“Saya turut berbela sungkawa atas musibah yang mengakibatkan siswa di sekolah tersebut meninggal dunia,” Tutur Arist
“Kedatangan saya untuk memberikan support kepada para guru serta Kepala Sekolah yang masih tampak shock atas kejadian tersebut,” jelasnya.
Dirinya juga meminta kepada Pemerintah Kota Bekasi agar berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat agar melakukan pembatasan truk bertonase besar yang melintas di jalan utama atau tepatnya di depan sekolah yang jumlah siswanya banyak.
“Kalau kita lihat kan jumlah siswa SD-nya sekitar 700-an, saya berharap agar adanya pembatasan truk bertonase besar yang melintas,” pinta Arist tegas.
Ia pun sempat mengamati di lokasi kejadian dimana saat berada di dalam mobil dan dilewati truk bertonase besar, mobil yang ditumpanginya pun ikut bergoyang.
“Saya sampai ketakutan ketika mengamati hampir 1 jam lamanya di dalam mobil dan dilalui oleh truk bertonase besar, mobil yang saya tumpangi bergoyang dan untuk itu perlunya pembatasan jam lintas untuk truk-truk besar,” Jelas Arist kepada sejumlah wartawan.
Selain itu, Komnas Perlindungan Anak juga akan merekomendasikan penambahan rambu-rambu di lokasi sekolah tersebut, lokasi penyeberangannya juga ditambah dan sebagainya, sehingga kedepannya hal tersebut bisa steril dari lokasi kecelakaan.
Bahkan ia juga meminta agar siswa SD di lokasi tersebut agar tidak jajan diluar lingkungan sekolah dan keberadaan kantinnya pun dimaksimalkan atau diperbaiki lagi keberadaannya.
“Karena anak-anak tersebut tidak memahami resikonya ketika mereka jajan diluar lingkungan sekolah. Untuk itu, perlu adanya perbaikan agar kedepannya mereka tidak jajan diluar lingkungan sekolah,” Tutur Arist.
Komnas Perlindungan Anak sangat mendukung usulan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, untuk membangun pintu samping tuk keluar siswa di lokasi sekolah tersebut.
(Sule)