Reportika.co.id || Bekasi – Menginjak usia ke 35 tahun, Sekolah Tinggi Teknologi Bina Tunggal Kota Bekasi, mengembangkan kerjasama dengan kampus berkelas dunia, National Polytechnic Institute of Cambodia (NPIC), Pnom Penh, Kerajaan Kamboja, pada Jumat, (20/1/2023).
Dilaksanakan di Aula Kampus NPIC, acara tersebut dihadiri oleh para senat perguruan tinggi, dengan melakukan penandatanganan kerjasama Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Activity (MoA).
Penandatangan tersebut dilaksanakan oleh Zaiman Makmur selaku Ketua Yayasan Bina Tunggal, yang didampingi oleh Benny Tunggul selaku Direktur Kerjasama Perguruan Tinggi Yayasan Bina Tunggal, Yanti Setyowati selaku Sekretaris Yayasan Bina Tunggal, dan Yuliarman Saragih sebagai Dosen Senior.
Direktur Kerjasama Yayasan Bina Tunggal, Adiman Abdul Jabbar selaku Ketua STTĀ Bina Tunggal Bekasi mengatakan, kerjasama tersebut memenuhi pasar global baik dalam penerapan kurikulum, proses pembelajaran, dual degree dan peningkatan mutu serta pendidikan para pengajar.
Benny menjelaskan, bahwa National Polytechnic Institute of Cambodia (NPIC) adalah perguruan tinggi negeri yang terbesar di Kamboja berdiri sejak tahun 2005, dibawah Kementerian Pendidikan, Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Tenaga Kerja.
“NPIC sudah bekerja sama dengan perguruan tinggi mancanegara dan multinasional seperti, Guang Zhou Industry and Trade Technician College of China, Korea Institute of Energy Research, Konyang University serta JICA, KOICA, Hyundai dan SEAMOLEC,” ujar Benny.
Ditempat yang sama, Ketua Yayasan Bina Tunggal, Zaiman Makmur A, mengatakan kerjasama NPIC dengan STT Bina Tunggal, memberikan peran serta perguruan tinggi swasta yang menjadi ‘Agent of Change’ dibidang teknologi.
“Kerjasama NPIC dengan STT Bina Tunggal, untuk menghadapi Revolusi Industri 5.0 dalam menghadapi Global Human Resources Competitive,” jelas Zaiman yang juga sebagai pengelola STT Bina Tunggal, yang saat ini memiliki Prodi Elektro, Mesin, Sistem Informasi dan Tehnik Industri.
Senada, Rektor NPIC, Bhun Phearin mengungkapkan, kerjasama dengan STT Bina Tunggal memberi peluang pertukaran mahasiswa Kamboja dan Indonesia dapat kualitas pendidikan ke dua kampus, juga memberi peluang para dosen untuk riset bersama, khususnya di bidang teknologi.
“Saat ini terdapat 100 mahasiswa yang berasal dari Indonesia di NPIC, sehingga dengan kerjasama ini, membuka kesempatan kedua mahasiswa kedua perguruan tinggi, memiliki dua dual degree dengan pindah pada semester 7 dan 8, baik di Indonesia maupun Kamboja,” pungkasnya.
(Sule)