Reportika.co.id || Jakarta – Keluarga alumni himpunan mahasiswa islam (KAHMI) mengganggu eksistensi dan indenpendensi HMI, karena mereka dapat mengintervensi HMI dari dalam maupun dari luar, saya lebih sepakat kalau HMI di jadikan perkumpulan silahturahmi para senior-senior yang sudah purna ber-HMI, 18/11/2022.
Novan Ermawan Salah satu peserta Advance Training LK III Tingkat Nasional Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badko Jabodetabeka-Banten, dalam keterangan pera rilis menjelaskan, dia tidak sepakat kalau KAHMI di jadikan alat politik oleh senior-senior yang mempunyai kepentingan, lebih baik KAHMI di bubarkan”. Seharusnya KAHMI garda terdepan untuk membantu para kader HMI dalam perkaderan.
“Konflik internal HMI sampai terjadi nya dualisme kepemimpinan di HMI tak lepas intervensi dari KAHMI” maka sudah sewajarnya KAHMI ini di Bubarkan saja,” tegas Novan Ermawan (DON NE).
“Jadi kader HMI harus memiliki gen keislaman dan keindonesiaan agar jiwa kepemimpinan nya ada dan terbentuk, kepemimpinan harus memiliki unsur visioner, progresif, menginspirasi, berfikir terbuka, kemampuan beradaptasi dan punya pendirian agar tidak mudah untuk giring oleh senior,” Jelas DON EN
Menurut james mecgregor burns transformasional leadership adalah sebuah gaya kepemimpinan yang mengidentifikasi perubahan yang di perlukan, menyusun visi yang membuka jalan bagi perubahan yang di buat dan melaksanakan rencana yang di perlukan agar perubahan tersebut terjadi,
Novan Ermawan melanjutkan bahwasannya masyarakat madani harus bersifat toleransi, integritas, penopang dan setia memiliki jiwa kepercayaan.
”jadi lahirnya masyarakat madani ketika seorang pemimpin memiliki jiwa kepemimpinan tersebut agar menciptakan masyarakat madani, dan tentunya kader HMI dapat melakukannya karena kader HMI di bentuk untuk menjadi seorang pemimpin, tutup Novan ermawan peserta lk3 HMI Badko Jabodetabek Banten,” Lanjutnya
RA