Musim Politik, Isu Mafia Tanah di Morowali Kencang Berhembus

Reportika.co.id || Morowali, Sulteng – Pengembangan wilayah di Kabupaten Morowali yang cukup signifikan, apalagi dalam wilayah tersebut terdapat kawasan lingkar tambang perusahaan tentu tidak terlepas dari lahan masyarakat yang kemudian akan dibebaskan hingga menjadi hak pengguna. demikian pula dengan sejumlah warga yang mempunyai lokasi lahan tanah yang akan diperjualbelikan, baik kepada umum maupun ke perusahan yang berada disekitar lokasi tersebut.

 

Tidak terbantahkan pula hadir sejumlah oknum yang bahkan mengaku pemilik lahan nota bene nya, ternyata hanya ingin mendapat keutungan semata kerap disebut mafia tanah.

 

Hadir nya sejumlah perusahaan ternama di Morowali, khususnya di Kecamatan Bahodopi. Bukan menjadi rahasia umum lagi harga tanah meroket, dikesempatan itulah sejumlah oknum mafia tanah memanfaatkan, Bila sang pembeli tidak jeli, maka merugi lah, hal tersebut bagi warga Bahodopi bukan hal lazim lagi terjadi.

 

Namun bagaimana bila yang mengatur prosedural pembebasan lahan apalagi mempunyai andil untuk menyelamatkan wilayah kerja dan hak warganya, lantas dikatakan Mafia tanah, tentu akan menjadi pertimbangan dan polemik, tentu saja bagi warga yang merasa terselamatkan atas haknya yang telah diselamatkan. oleh Pemerintah maupun pengurus tanah lainnya, akan memasang badan berdaulat membelah yang sebenarnya.

 

Menjadi catatan penting bagi instansi terkait maupun pemerintah dalam menelaah bahkan bila perlu menelusuri lebih mendasar kepada setiap yang mengatakan tidak pada tempatnya alias salah Tuding menyatakan Mafia tanah.

 

Demikian yang disampaikan warga Bahodopi kepada Reportika, terkait adanya anggapan bahwa pengurusan jual beli tanah di Bahodopi dilakoni mafia tanah, warga berpendapat baiknya bentuk sanggahan melontarkan Mafia tanah, mesti tepat sasaran bukan salah sebut orang.

 

“Selaku warga kami siap bertatap muka langsung kepada yang memberi sanggahan, atau kemungkinan ada telur dalam bakso yang sengaja mengusik, mengumbar agar mendapat gelar, ataukah hanya untuk kepentingan, perlu diketahui selaku warga kami Siap berkomentar sesuai fakta, atas pernyataan Mafia Tanah, Bagaimana bila kami warga balik mengomentari sekaligus menduga, bahwa informasi yang menyatakan kepada yang telah menyelamatkan sekaligus memberi solusi kepada kami adalah Mafia Tanah,” jelas warga tersebut.

 

 

“Jelas pemberi informasi itu tidak lain atau bisa jadi ingin mendapatkan pembagian dari hak Warga, mungkin saja guna kepentingan jabatan sehingga mengunakan trik, gaya upaya menyerang, kepada siapa saja yang merasa beruntung, bahkan tak tangung- tanggung. ironisnya lagi, berhembus kabar jika unsur pemerintah pun di isukan, Alih-alih Modus upaya guna mendapatkan gelar, menyedihkan dan menyesatkan,”Tandas Warga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *