Reportika.co.id || Morowali, Sulteng – Jalan Menuju Desa Polili Kecamatan Bungku barat jadi permasalahan, pasalnya PT BTIG secara sepihak dalam penggunaan jalan, tidak memberikan kesempatan bagi warga setempat untuk berjualan disepanjang pinggiran jalan, padahal warga setempat pemilik sebagian lokasi yang difungsikan sebagai sarana tranportasi kendaraan Perusahan BTIG.
Hebatnya lagi, dari awal aktifitasnya perusahaan hingga saat ini bentuk kompensasi ataupun bentuk batuan lainya sama sekali tidak
Diberikan.
Hal itu disampaikan Kepala Dusun mewakili warga Desa Polili, Bungku Barat.
Sementara sejumlah emak-emak yang merasa dizolimi dan telantarkan, melontarkan kebijakan bahwa perusahaan sepihak karena tiba-tiba menyebarluaskan melalui medsos yang disampaikan langsung salah seorang perwakilan perusahaan mengatakan bahwa telah dikeluarkan keputusan langsung oleh Penjabat Bupati.
Dalam bait keputusan yang dibacakan oleh salah seorang dari pihak perusahan membaca melalui handphone miliknya menyampaikan, status jalan menuju Desa Polili telah dialih fungsi bukan pinjam pakai tapi tukar guling dengan lokasi yang berada di bandara.
“Hal itulah yang memicu warga kesal bercampur emosi kenapa dalam keputusan yang di berikan ke perusahaan, pemerintah tidak melibatkan warga selaku pemilik lahan olehnya kami yang berorasi melakukan demo menuntut agar perusahaan membuat jalan sendiri jangan menggunakan jalan Desa milik warga. Apalagi dalam penggunaan jalan pihak perusahaan tidak memberikan kontribusi apalagi bentuk batua kompensasi lainnya,” ucap warga.
Menerima kejelasan terkait penggunaan jalan Desa, Perusahaan dianggap mengucilkan hak warga, telah menyusahkan mengecewakan belum lagi pihak perusahaan masa bodoh dengan keberadaan warga.
“Kami Menyayangkan sikap perusahaan sudah menggunakan jalan Desa merugikan warga lagi. Tidak ada kejelasan pemerataan terkait ganti rugi bagaimana dengan nasib kami yang hanya dijanji-janjikan saja,” tambahnya.
“Intinya kebal tidak mau bertanggung jawab atas kerugian hak warga. Kami butuh kejelasan jangan hanya berjanji lalu tidak mengindahkan tuntutan warga telah dimusyawarahkan. Kami kecewa dengan perusahaan untuk itu mari warga Desa Polili berdaulat bersama membangun tenda di tengah jalan seperti yang terlihat saat ini dijalan menuju Desa Polili,” paparnya.
Nampak terlihat situasi sedikit ricuh namun dapat disterilkan aparat dari Polsek Bungku Barat beserta satuan pengamanan lainnya.
Kepala Desa beserta perangkat Desa lainnya serta sejumlah tokoh masyarakat setempat turut meredam emosi warga seperti yang terlihat dalam tayang langsung berikut.
Sejumlah warga yang berkomentar blak blakan menuntut bahkan sampai memaki maki pihak perusahan.
Mengarah ke pihak perusahaan . Sejumlah security bersiaga didepan kantor BTIG bersama Satuan Polres Morowali dan Polsek Bungku Barat, melakukan pengamanan ketat.
Darman