Menjadi Pokok Utama Tanaman Padi, Petani di Palas Lamsel Keluhkan Pasokan Air

Reportika.co.id ll Palas, Lampung Selatan – Ribuan hektar tanaman padi yang berumur 30-60 hari di kecamatan Palas Lampung Selatan, mulai terserang air asin dan terancam gagal panen.

 

Hal tersebut di akibatkan musim kemarau yang berkepanjangan hingga datang air laut pasang, kondisi ini sudah di rasakan para petani hampir 15 hari, petani tidak berani mengaliri padinya dikarenakan air yang menjadi sumber utama tanaman padi telah asin dan payau.

 

Padahal belum lama ini Persiden Joko Widodo, telah meresmikan program kompanisasi untuk menggenjot hasil pertanian di lumbung pangan di Lampung Selatan. Nampaknya program tersebut akan sia-sia bila tidak cepat di beri tindakan.

 

Menurut petani kondisi seperti saat ini setiap tahun di alami, Karna tidak dapat solusinya, mereka hanya bisa pasrah dengan hasil yang menurun drastis. Dan kondisi saat ini setiap tahun di alami oleh para petani, Karna tidak mendapatkan solusinya para petani harus menelan kerugian puluhan juta rupiah.

 

“Setiap tahun mas kami mengalami seperti ini, bila air asin datang kami tidak bisa berbuat apa-apa hanya bisa pasrah, kalau tidak terdampak air asin mas satu hektar itu bisa menghasilkan 6-8 ton, tapi kalau sudah air asin datang paling- paling cuma 2-3 ton,” ucap Koko Priyansyah salah satu petani desa Bandan urip, (3/9/2024) saat berada di pesawahan.

 

Sementara itu UPTD, Pertanian wilayah kecamatan Palas Uning, pihaknya hanya bisa berusaha dan berkoordinasi dengan Dinas pertanian bersama balai besar untuk bisa mengatasi permasalah tersebut.

 

Menurut dia kedatangan air asin bisa di tawarkan bila pintu air penggerak Jabung yang berada di Lampung Timur di buka.

 

“Bila dalam dua Minggu ini tidak ada hujan turun, sudah di pastikan kita akan gagal panen, namun bila pintu air penggerak yang berada di Jabung di buka mudah-mudahan bisa terselamatkan,” kata dia

 

Karna di perkirakan ada 3000 an H, lahan padi yang terancam gagal panen yang berada di kecamatan Palas, yang tersebar di 7 desa.

 

“Ya mas ada di 7 desa, Bandan Urip, Palas jaya, Pulau Tengah, Mekar Mulya, Bali agung, Bumirestu dan Desa Pulau jaya, saat ini yang harus di selamatkan,” tambah dia

 

Kondisi saat ini pihaknya telah melayangkan surat permohonan kepada Balai Besar Mesuji Lampung, untuk kiranya bisa membuka pintu air, dan gagal panen bisa terselamatkan, dan ketahan pangan terjaga.

 

Made

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *