Reportika.co.id || Lampung – Bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup) Kasrem 043/Gatam Kolonel Inf Prasetyo dan Komandan Upacara Kapten CBA Mohali yang diikuti seluruh personel militer maupun Pegawai Negeri Sipil Korem 043/Gatam, Dan/Satdisjan jajaran Korem 043/Gatam serta Kodim 0410/KBL, bertempat di lapangan upacara Korem 043/Gatam Jl. Teuku Umar Bandar Lampung. Kamis (17/8/2023).
Dalam amanat Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M, yang dibacakan Kasrem 043/Gatam, menyampaikan Peringatan hari ulang tahun kemerdekaan seperti ini, pada hakekatnya merupakan bentuk penghormatan sekaligus penghargaan kita kepada para pejuang, pendiri Republik ini, oleh sebab itu, sebagai generasi penerus, wujud penghormatan dan penghargaan yang paling mulia, yang harus kita berikan adalah mewarisi tradisi dan nilai-nilai kejuangan serta melanjutkannya untuk mengisi kemerdekaan.
“Setelah 78 tahun Indonesia merdeka, kini menjadi tugas kita semua untuk mengisi kemerdekaan. TNI harus menjadi perekat kemajemukan bangsa, karena TNI merupakan garda terdepan dalam menjaga kerukunan, toleransi dan kebhinekaan, sehingga bangsa Indonesia tetap menjadi bangsa yang utuh, kuat dan tangguh,”paparnya
“Sebelum kita mampu merekatkan kemajemukan, maka soliditas dan sinergitas di antara kita harus terwujud terlebih dahulu. Ingat, pada era globalisasi seperti sekarang perkembangan lingkungan strategis memiliki dampak yang signifikan terhadap suatu negara, termasuk negara kita, pengalaman membuktikan bahwa dengan soliditas dan sinergitas yang kuat, setiap potensi terjadinya gangguan keamanan lebih mudah untuk dideteksi dan diantisipasi bersama-sama,“ terang Panglima.
Lebih lanjut dalam amanatnya Panglima menegaskan, tugas kita kedepan akan semakin komplek dan dinamis, kita juga harus berjuang dalam menata dan menegakkan sistem hukum yang adil. Semua warga negara berkedudukan sama di depan hukum dan berhak mendapatkan keadilan. Semua pelanggaran hukum yang dilakukan oleh prajurit TNI akan dilanjutkan sesuai prosedur hukum yang berlaku, oleh karena itu setiap prajurit TNI agar bersikap profesional, tangguh, bermoral, berdedikasi, dan mempunyai loyalitas tinggi dengan mental Sapta Marga.
“Berkaitan di tahun 2023 yang merupakan tahun politik menuju Pemilu 2024, TNI tetap harus netral. Netralitas TNI juga merupakan wujud nyata, bahwa TNI tidak ingin kembali ke politik, TNI secara tegas tidak masuk ranah politik praktis, begitu juga dengan marak dan semakin tingginya penggunaan media sosial, maka tak henti-hentinya saya mengingatkan kembali kepada segenap prajurit dan PNS TNI sekalian,” tuturnya
“Kita masih harus tetap hati-hati dan cermat terhadap penggunaan media sosial, bijaklah dalam menggunakan Medsos, ingat “Jarimu adalah Nasibmu”, TNI sebagai garda terdepan dan sekaligus sebagai benteng terakhir bangsa, akan dituntut menjunjung tinggi komitmen untuk selalu membela kepentingan dan hak masyarakat luas, termasuk dalam menyikapi fenomena yang terjadi, untuk itu, saya perintahkan kepada seluruh unsur pimpinan Satker di jajaran TNI untuk senantiasa mampu membaca situasi, berikut segala kecenderungan perkembangannya,” tegas Panglima.
Sangun