Konservasi Dugong, Kuliah Umum Prodi Biologi Universitas Sutomo

Reportika.co.id || Kota Serang, Banten – Kuliah Umum prodi biologi Universitas Sutomo ‘’Mengenal Dugong, Peran, Kondisi, Serta Hubungannya terhadap Kehidupan Manusia’’

Pada hari Sabtu tanggal 20 Mei 2023, telah diselenggarakan kuliah umum tentang Dugong yang diselenggarakan oleh Prodi Biologi Universitas Sutomo

Dengan pembicaranya yaitu Bapak Juraij, S.Si., M.Si. beliau sendiri berasal dari Yayasan Lamun Indonesia. Yayasan lamun Indonesia atau sering disingkat LAMINA ini merupakan salah satu Yayasan yang memiliki konsentrasi di bidang Konservasi Dugong dan Lamun.


Hal ini tentu sejalan dengan program studi biologi yang fokus pada pemberdayaan kehati dan lingkungan. Kuliah umum pada kesempatan kali ini diberi tajuk ‘’Mengenal Dugong, Peran, Kondisi, Serta Hubungannya terhadap Kehidupan Manusia’’.

Kuliah umum ini diharapkan mampu membuka cakrawala mahasiswa mengenai konservasi khususnya pada dugong dan lamun agar meningkatkan kesadarannya sebagai bagian dari mahasiswa biologi yang keilmuwannya dekat dengan mahluk hidup. Mahasiswa juga diharapkan mampu mengembangkan wawasannya ke dalam berbagai aspek, tidak hanya fokus terhadap hal-hal yang bentuknya tekstual saja tetapi bisa terjun langsung dan mengimplementasi keilmuwannya di masyarakat secara langsung.


Juraij dalam presentasinya juga menjelaskan secara detail mengenai Dugong.

“Dugong ini memiliki umur yang panjang (bisa sampai 70 tahun) jika tidak ada gangguan dari manusia, ukurannya sangat besar (300-400 kg), dugong ini hewan yang suka berpetualang jadi sesekali dia berkeliling antar pulau untuk mengeksplorasi daerah-daerah baru terutama untuk mencari makan,” Ujarnya.


“Dan dia ini merupakan hewan herbivora sejati. Dalam waktu 24 jam, dugong menghabiskan waktunya 41% untuk makan, 32% untuk travelling, dan sisanya dia gunakan untuk istirahat, sosialisasi, rolling dan surfacing. Dugong ini senang bermain-main dengan paus hijau, ketika selesai makan dia akan naik ke atas dia ini harus naik ke atas untuk mengambil oksigen. Adapun lamun sendiri merupakan tumbuhan tingkat tinggi yang organ tubuhnya dapat dibedakan antara akar, batang, daun, buah, dan lainnya, Dan lamun ini ada 60 jenis di dunia dan hanya 13 jenis di Indonesia,” Jelasnya kepada para mahasiswa.

Kuliah umum ini menjadi salah satu bagian dari program rutin program studi dan bekerjasama dengan berbagai pihak professional maupun instansi yang memiliki konsentrasi di bidang biologi. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk bisa berkontribusi lebih jauh sebagai akademisi (mahasiswa dan dosen) di bidang-bidang kajian.

(Gr/Sule)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *