Reportika.co.id || Majene, Sulbar – Akibat jenuh menunggu janji dari seorang Bupati Majene sejak periode pertamanya hingga terpilihnya kembali periode kedua,2024-2029, H.Andi Muhammad Syukri Tammalele terus mengumbar janji kepada warga bahwa dirinya berkomitmen mensejahterakan warganya termasuk memperbaiki infrastruktur jalan poros kampus Dua Universitas Negeri Universitas Sulawesi Barat di parang parang lingkungan Talumung Kelurahan Tande Timur Kecamatan Banggae Timur kota Majene,
Kondisi jaln tersebut terkesan adanya pembiaran dan kondisinya sangat memprihatikan, dan jalan poros tersebut merupakan tanggungjawab Pemkab Majene dibawa kepemimpinan Bupati H.Andi Ahmad Syukri Tammalele yang kembali mendapat amanah dari masyarakat untuk menata dan membangun Kabupaten Majene khususnya membenahi infrastruktur jalan maupun Drainase yang menjadi pemicu terjadinya di beberapa titik di dua wilayah Kecamatan dalam Kabupaten Majene, yakni Kecamatan Banggae dan Kecamatan Banggae Timur, yang setiap hujan mengguyur wilayah tersebut dapat dipastikan akan terjadi banjir disejumlah titik ruas jalan khususnya jalan poros kampus Dua Unsulbar yabg terkesan adanya pembiaran dari pemkab Majene.
Sejak awal kepemimpinannya sebagai Bupati Majene, ruas jalan masuk kampus Unsulbar kondisinya cukup memprihatinkan dan sulit dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat terutama pada musim hujan seperti sekarang.
Menyikapi fenomena kondisi poros masuk Unsulbar membuat warga jenuh menunggu janji janji Bupati AST tidak pernah diwujudkan sehingga warga lebih menanam pohon pisang dilokasi jalan poros UnSulbar sebagai bentuk protes atas janji janji politiknya untuk mencari dukungan dan simpatisan dari masyarakat agar dipilih kembali untuk menahkodai kabupaten Majene untuk kedua kalinya, bahkan lebih ironis lagi, setiap ada pertemuan dengan warganya AST selalu mengumbar janji bahwa akan mensejahterakan masyarakat kabupaten Majene tetapi janji yang sering diucapkan ditengah warganya dalam suatu kesempatan tampaknya sulit diwujudkan sehingga membuat warga sebagian kurang percaya dengan Bupati terpilih yang gemar mengumbar janji- janji politik tetapi sulut diwujudkan.
Janji itu kembali diucapkan bupati terpilih hasil pemilukada Bupati dan wakil bupati Majene tahun 2024 lalu.
Informasi yang dihimpun Reportika, bukan saja masalah ruas jalan di kabupaten Majene dialami warga tetapi masalah pelayanan air bersih yang dikelola oleh PDAM Tirta Mandar sejak tahun 2022 silam pasca rusaknya instalasi mesin pompa pengadaan air bersih di Galung Limbok Kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar akibat banjir bandang hingga sekarang tampaknya belum ada upaya Pemkab Majene memperbaiki mesin pompa pengadaan air bersih dengan alasan tidak memiliki anggaran untuk perbaikan mesin pompa instalasi air bersih yang dibutuhkan mencapai sekitar Rp 2 miliar.
Direktur PDAM Tirta Mandar, Ir.Arlin Aras dalam suatu kesempatan menyampaikan, anggaran dibutuhkan untuk biaya perbaikan mesin pompa air yang rusak itu sekitar Rp 2 miliar sementara pemkab Majene tidak memiliki anggaran sebanyak itu, yang bakal dialokasikan untuk perbaikan mesin pompa yang rusak berat walaupun pihaknya terus mencari bantuan donatur dari pusat hingga kementerian dan Balai Besar Makassar tetapi belum berhasil dan pihaknya berharap semoga Pemkab Majene segera mengalokasikan anggaran bersumber dari APBD Kabupaten Majene untuk perbaikan mesin pompa yang mengalami kerusakan berat akibat terkena banjir bandang dan mesinnya hanyut dan rusak berat.
“Saat ini kami masih aktif mencari donatur, untuk memperbaiki pompa air, agar berfungsi kembali,” kata Arlin Aras.
Lap : ANDIRA sulbar