Reportika.co.id || Wajo, Sulsel – Dinas Perikanan Kabupaten Wajo menghadirkan inovasi atau program Tiktok Jablay yang merupakan akronim dari Tangkap Ikan Tokek Jadikan Bahan Layak. Program ini lahir dari keresahan masyarakat nelayan yang terganggu dengan makin banyaknya populasi ikan tokek (ikan sapu-sapu) di wilayah tangkap mereka.
Mesti diakui bahwa perikanan jadi salah satu sektor andalan penunjang ekonomi di daerah berjuluk Bumi Lamaddukelleng ini. Selain garis pantai yang membentang 103 kilometer juga merupakan satu dari tiga kabupaten di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang memiliki wilayah Danau Tempe.
Namun, menjadi persoalan adalah ikan tokek yang menjadi hama dan musuh bagi ikan endemik di Danau Tempe. Ikan tokek ini tidak memiliki nilai ekonomis sama sekali, bahkan menjadi musuh nelayan. Selain memakan telur ikan juga merusak alat tangkap, seperti merobek jaring mereka.
Kepala Dinas Perikanan Wajo, Nasfari, menjelaskan melalui inovasi ini, pihaknya membeli ikan tokek dari nelayan untuk diolah menjadi pakan ikan. Dengan inovasi ini, nelayan pun bisa makin cuan.
“Jadi, daripada nelayan melepaskan kembali ikan tokek yang ikut tertangkap ke danau, kita minta dari mereka dan kita membeli dengan harga Rp750/kilogram (kg) yang kering dan Rp500/kg yang basah/tidak kering,” ujar Nasfari yang dikonfirmasi, Jumat (21/10/2022).
Nasfari melanjutkan, setelah dikeringkan, pihaknya mengolahnya bersama beberapa bahan lainnya untuk dijadikan pakan ikan. “Untuk 1 kg ikan tokek kering itu dihasilkan dari sekitar 6 kg ikan tokek basah. Ini yang kita olah, mesin pengolahnya ada di kantor. Untuk pakan perkilogramnya bisa dijual dengan harga Rp9.000 sampai Rp10.000,” terangnya.
Nasfari menuturkan, sampai saat ini pihaknya telah menyampaikan kepada para nelayan agar mengumpulkan ikan tokek yang telah ditangkap. Daerah lain pun tertarik dengan upaya yang telah dilakukan Dinas Perikanan Wajo.
“Sekarang beberapa daerah telah berkunjung studi tiru melihat peralatan yang dipakai untuk membuat pakan ikan, seperti di antaranya Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Sidrap,” ungkapnya.
Nasfari menjelaskan, tujuan utama dari program ini adalah untuk mengurangi populasi ikan tokek di Danau Tempe yang sangat meresahkan nelayan. Selain itu, sebagai upaya persuasif agar mereka tidak membuang kembali ke danau ikan tokek yang ikut tertangkap.
“Kita juga berharap kepada pembudi daya, khususnya budi daya ikan, agar bisa menggunakan pakan dari olahan ikan tokek ini yang berdasarkan penelitian kandungan proteinnya sangat tinggi,” tuturnya.
Nasfari pun berharap agar masyarakat, khususnya nelayan, bisa terus membantu dan mendukung program Tiktok Jablay ini.
Sebagai informasi, inovasi Tiktok Jablay ini keluar sebagai juara satu pada Lomba Inovasi Daerah yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Wajo yang digelar beberapa waktu lalu.
Bust