Hujan Mulai Mengguyur, Bupati Minta Jajaran maupun Masyarakat Waspada Banjir

Reportika.co.id || Wajo, Sulsel – Bupati Wajo, Amran Mahmud, menginstruksikan kepada jajaran camat, lurah, dan kepala desa, untuk waspada serta aktif memantau perkembangan di wilayahnya masing-masing, khususnya daerah rawan banjir. Ini mengingat beberapa hari terakhir hujan mengguyur wilayah Bumi Lamaddukelleng.

 

Beberapa telah melaporkan wilayahnya tergenang banjir. Salah satunya di Desa Liu, Kecamatan Majauleng. Selain itu, di Desa Poleonro, Kecamatan Gilireng, air sudah menggenangi jalan.

 

Amran Mahmud yang mendapatkan laporan ini meminta kepada camat setempat untuk bergerak cepat (gercep) berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wajo untuk penanganan lebih lanjut.

 

“Pantau-ki terus, Pak Camat. Perlu kita cari tahu juga apa penyebabnya,” tulis Amran Mahmud di grup WhatsApp, Selasa (30/8/2022), mengomentari laporan dari Camat Majauleng, M. Jaya Eka Putra.

 

Selain kepada jajaran, Amran Mahmud juga mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati saat ingin beraktivitas di luar rumah. “Begitupun agar barang-barang dan dokumen berharga agar diamankan. Kalaupun terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, lebih mudah untuk menyelamatkannya,” pesan Ketua DPD PAN Wajo ini.

 

Amran Mahmud juga meminta seluruh masyarakat berdoa dan berharap agar Wajo terhindar dari bencana. “Kita berdoa semoga Kabupaten Wajo senantiasa diselamatkan dari segala bencana dan mara bahaya,” ucapnya.

 

Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Wajo, Sri Irmayanti, menyampaikan pihaknya tetap mengantisipasi untuk segala kemungkinan. “Kita sudah dapatkan informasi dan laporannya. Kita tetap memantau perkembangan. Jika memang dibutuhkan, kita akan segera turunkan tim TRC serta berkomunikasi dengan unit penanganan bencana lainnya,” ucap Irmayanti.

 

Camat Majauleng, M. Jaya Eka Putra, menyampaikan berdasarkan beberapa informasi yang dihimpun, cepatnya muncul genangan dikarenakan penampang sungai mengecil akibat sedimentasi dan banyaknya sampah. Daerah resapan air di hulu juga sudah berkurang.

 

“Untungnya Bendungan Paselloreng ditutup. Jika pintu airnya tidak ditutup, pasti akan luas daerah yang terkena dampak banjir,” kata dia.

 

Bust

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *