Reportika.co.id || Sragi, Lampung Selatan – Petani tambak udang panami di Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan, merugi hingga puluhan juta rupiah, pasalnya udang panami milik para petani banyak yang mati dan stres, di tambah anjloknya harga udang panami pulau Jawa.
Maryadi 45 tahun, salahsatu Petani tambak udang warga Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi mengatakan, lahan tambak udang miliknya seluas 1 hektar yang sudah tabur benih udang sebanyak 30.000 ekor dengan umur 3 bulan dan akan siap panen mendadak banyak yang mati.
“Banyaknya udang yang mati, yang utama di sebabkan faktor cuaca, banyaknya curah hujan dan angin yang datangnya dari arah barat sehingga sangat mempengaruhi kualitas air tambak yang berdampak pada udang,” ujar Maryadi.
Hal yang sama juga di sampaikan Anto 40 tahun yang juga petani tambak setempat mengatakan, dengan cuaca seperti ini dirinya harus memanen lebih awal, mengingat udang miliknya banyak yang mati.
“Udang hasil panen miliknya di terima pengepul sangat murah dikarenakan kualitas udangnya sangat kurang,” tambah Anto.
Opan salah salah satu pengepul udang di wilayah Desa Bandar Agung ,Kecamatan Sragi, mengatakan sudah 3 bulan terakhir ini harga pasaran udang di pulau jawa turun drastis, sehingga para pengepul banyak yang mengeluh.
“Pasalnya para pengepul membeli udang tergantung size (ukuran), size 100 harga Rp 40.000 di pulau jawa hanya di terima Rp.30.000, size 70 harga Rp.50.000 di pulau jawa Rp 40.000, size 50 harga Rp. 60.000 di pulau jawa hanya Rp. 50.000, sedangkan harga udang bago masih stabil, dengan harga perkilonya mencapai Rp.60.000,- hingga Rp.70.000,” ujar opan.
Agusnadi